Meulaboh, Gontornews — Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Barat Zulkarnaini mengungkapkan, bahwa di Meulaboh, Aceh Barat, sudah ada sekolah sehari penuh atau full day school. Di antara sekolah yang menerapkan sistem proses pembelajaran sehari penuh adalah SD Percontohan dan SDN 14 Meulaboh.
Sekolah sehari penuh tersebut, menurutnya, sangat merangsang peningkatan kualitas mutu pendidikan anak didik.
“Hanya saja selama ini belum diberi nama istilah “full day school”, SD Percontohan itu sudah full belajarnya dari pagi sampai sore. Tapi untuk SDN 14 telah kita panggil kepala sekolah dan pengawas untuk kita dengarkan apa sudah melakukan sosialisasi ke orangtua anak didik,” katanya dikutip dari laman antara, Sabtu (20/8).
Menurut Zulkarnaini, penerapan belajar sepenuh hari tersebut sangat tepat dilaksanakan pada semua jenjang pendidikan di daerah itu untuk membangun karakter serta pengawasan lebih dari sekolah terhadap anak didik, ketimbang membiarkan anak didik tinggal di rumah.
Dari 1.200-an guru SD-SMA di daerah tersebut, sebagian besar adalah guru agama, karena itu sangat tepat bila tenaga pengajar ini dioptimalkan untuk kegiatan usai belajar umum selama anak didik di sekolah.
Jika diterapkan secara keseluruhan di 300-an sekolah di daerah itu mungkin tidak semua bisa melaksanakan, karena terbentur oleh fasilitas infrastruktur. Sementara untuk tenaga pengajar dipastikan tidak ada masalah.
“Kita pasti akan menerapkan itu, mungkin sebagai pilot projek adalah beberapa sekolah seputar kota Meulaboh dulu. Tenaga pengajar kita cukup, malahan banyak guru yang masih membutuhkan jam tambahan di sekolah lain untuk pencapaian jam mengajar sertifikasi,” jelasnya.
Menurutnya, full day school adalah program pemerintah yang terintegrasi dalam pencapaian semua aspek peningkatan mutu dan kualitas tenaga pengajar. Selain itu, full day school juga menunjukkan peranan sekolah untuk tidak membiarkan anak didik sendirian saat orangtua mereka belum pulang dari tempat kerja.
Disdik berharap visi dan misi sekolah untuk menerapkan syariat Islam dapat dilaksanakan dan diawasi dengan baik. Artinya semua sekolah dapat dianjurkan untuk melaksanakan shalat berjamaah setiap waktu secara menyeluruh.
“Jadi bukan hanya sekolah tertentu, tapi semua tingkatan sekolah mulai dari kelas III SD hingga SMA itu sudah harus melaksakana shalat berjamaah di sekolah. Melalui program ini dapat kita integrasikan perencanaan daerah,” katanya.
Di samping itu, program full day school juga bisa dimanfaatkan guru-guru sertifikasi yang mengejar target jam mengajar. Demikian halnya dengan guru bidang agama. Mereka dapat memanfaatkan waktunya lebih optimal untuk meningkatkan kemandirian peserta didik.
Wacana full day school yang digulirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendy menuai pro-kontra di masyarakat. Pemerintah mengungkapkan, tujuan program tersebut untuk perbaikan dunia pendidikan. Sementara beberapa pihak menilai program ini hanya menjadikan anak didik sebagai bahan percobaan. [Ahmad Muhajir/Rus]