Tapanuli Selatan, Gontornews — Dianggap telah banyak memojokkan Islam dan ulama melalui tulisan di akun pribadi, Denny Zulfikar Siregar atau yang akrab dipanggil Denny Siregar dipecat dari Keluarga Besar Marga Siregar atau Parsadaan Siregar Boru dohot Babere (PSBB). Hal itu disampaikan Keluarga besar PSBB melalui surat pernyataan yang tersebar di media sosial.
Surat pernyataan tersebut terdiri dari empat poin yang berisikan sikap penyesalan keluarga besar Siregar atas perilaku atau tulisan Denny Siregar yang dianggap memojokkan Islam, santri dan ulama.
“Sangat menyesalkan ulah, tingkah dan provokasi dari kahanggi kami Denny Zulfikar Siregar atau biasa disebut dengan Denny Siregar. Khususnya yang selalu memojokkan Islam, santri dan para ulama,” tulis maklumat tersebut.
Kemudian di poin ke dua, melalui surat pernyataan tersebut dijelaskan bahwa orang-orang dengan marga Siregar sangat menghormati para ulama dan memiliki ketaatan yang kuat terhadap agama yang dianutnya, Islam.
“Pada dasarnya, marga Siregar, khususnya yang berasal dari Tapanuli Bagian Selatan umumnya adalah Muslim yang sangat taat. Sangat mencintai dan menghargai para ulama. Karena itu ulah dan provokasi kahanggi kami Denny Siregar sangat bertolak belakang dengan Prinsip Marga Siregar dari Tapanuli Bagian Selatan,” ungkapnya.
Selanjutnya di poin ke tiga menjelaskan bahwa Denny Siregar hanya numpang lahir saja di Kota Medan, dan kehidupannya banyak dihabiskan di Pulau Jawa, sehingga pemahaman tentang adat dan prinsip hidup marga Siregar dari Tapanuli Bagian Selatan dianggap sangat kurang.
“Maka dengan ini kami dari Perwakilan PSBB meminta maaf kepada umat Islam khususnya para ulama atas semua ulah, tingkah laku dan semua provokasi dari Denny Siregar,” lanjutnya kembali.
Terakhir di poin keempat, atas provokasi yang dibuat Denny Siregar, maka Keluarga Besar Siregar memutuskan untuk tidak mengakuinya sebagai saudara semarga atau dipecat dari Keluarga Marga Siregar khususnya Siregar dari Tapanuli Bagian Selatan.
“Adapun nama Siregar di belakang namanya kami anggap bukan marga tapi bagian dari nama. Selanjutnya kami tidak akan sebut lagi kahanggi, tapi saudara,” tegasnya.[Devi]