Ponorogo, Gontornews — Perguruan Tinggi memiliki peran penting dalam mencarikan solusi atas berbagai masalah masyarakat. Untuk itu melalui program Hibah, UNIDA Gontor memfasilitasi pendanaan kepada kolaborasi dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sebagai salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi.
Kepada Gontornews.com, Ustadz Bambang Setyo Utomo MIKom, dosen sekaligus Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UNIDA Gontor menjelaskan bahwa PkM kali ini didanai oleh UNIDA Gontor dalam bentuk pendampingan usaha rumahan Katering Aqiqah Bani Ahmad di Desa Jetis, Ponorogo yang dilaksanakan sejak 1 September-15 Desember 2024.
Ide pendirian usaha Katering Aqiqah Bani Ahmad bermula dari peluang konsumen Muslim yaitu orangtua yang baru dikaruniai bayi. Mengingat data angka kelahiran di Kota Ponorogo setiap tahunnya mengalami peningkatan, relevan dengan peningkatan tingkat perkawinan, hal itu menjadi landasan penting bagi peluang usaha katering aqiqah ini.
Lazimnya seorang anak baru lahir, pada usia tujuh hari sudah disunnahkan aqiqah atas walinya. Hukum aqiqah dalam Islam mendorong masyarakat untuk melaksanakan penyembelihan hewan kambing antara satu sampai dua kambing. Dengan adanya jasa layanan katering aqiqah ini, diharapkan para orangtua mendapatkan kemudahan dalam pelaksanaan ibadah aqiqah, sehingga hanya fokus pada pelaksanaan tasyakuran atau kegiatan lainnya, tanpa harus menyembelih dan memasak sajian aqiqah tersebut.
Di Kabupaten Ponorogo sendiri layanan jasa aqiqah masih tergolong sedikit yaitu sekitar belasan usaha. Maka, ini menjadi peluang besar bagi usaha katering aqiqah di Ponorogo untuk memperoleh pendapatan.
Usaha Perumahan Aqiqah Bani Ahmad terletak di Desa Jetis, dibentuk oleh Ahmad Tohari dengan Aning Sukatwaningsih. Keduanya bercita-cita agar layananan aqiqahnya tidak hanya berhenti pada wilayah Jetis saja, tapi bisa melayani katering aqiqah lebih luas sampai di beberapa kecamatan di Kabupaten Ponorogo.
Untuk mencapai cita-cita tersebut, seorang pedagang harus memetakan kekuatan dan kelemahannya. Sehingga dapat dicarikan solusi yang tepat guna untuk mengatasi kelemahannya tersebut. Terdapat beberapa permasalahan yang ditemui oleh mitra (dalam hal ini Ahmad Tohari), yaitu ketika akan memperluas usahanya harus memiliki izin usaha yang legal. Selanjutnya permasalahan iklan sebagai sarana mengenalkan produk kepada masyarakat luas, dan permasalahan pada aspek kepuasan konsumen serta kenyamanannya. Kemungkinan besar layanan itu fokus pada kualitas produk dan kenyamanan konsumen melalui jaminan halal.
Progam hibah PkM UNIDA Gontor hadir untuk memberikan solusi yang dihadapi oleh Ahmad Tohari sebagai owner Katering Bani Ahmad tersebut. PkM ini dilaksanakan secara kolaboratif antara program studi di UNIDA Gontor yaitu: Program Studi Ekonomi Islam, Ilmu Komunikasi, dan Teknik Informatika.
Sebagaimana usaha kecil di tengah masyarakat pada umumnya, Katering Aqiqah Bani Ahmad menjalankan usaha belum mengacu pada proses tatakelola yang sehat. Sehingga dalam PkM ini diberikan pendampingan usaha melalui beberapa tahapan; pertama dikenalkan tentang strategi pengelolaan organisasi melalui pendekatan POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controling). Dari pendekatan POAC ini mitra diajak untuk selalu memiliki perencanaan ke depan dalam usahanya, lalu pengelolaan yang meliputi penentuan struktur organisasi, penentuan tugas, dan sebagainya sampai kemudian mekanisme kontrol hingga perencanaan kembali.
Kedua, dilakukan pendampingan sertifikasi halal, dalam hal ini mitra didampingi untuk mendapatkan sertifikat penyembelihan halal; dan dilanjutkan program ketiga yaitu pendampingan mendapatkan nomor induk berusaha.
Setelah nomor izin berusaha diperoleh, mitra diberikan program pendampingan keempat; yaitu pemasaran produk. Dalam hal pemasaran tim PkM memberikan pendampingan sampai mahir memanfaatkan media sosial berbasis telepon genggam seperti aplikasi Instagram, Tiktok dan facebook. Lebih lanjut juga dibuatkan situs website untuk media sosialisasi berbasis jaringan internet.
Tidak hanya itu, mitra juga didampingi sampai bisa mengambil gambar yang estetik, mengunggah iklan berbentuk tangkapan gambar atau berbentuk video pendek. Kemudian didampingi membuat narasi tulisan yang baik guna disematkan pada setiap gambar yang diunggah. Syukur alhamdulillah, kini di sistem telusur peta Google telah tersematkan alamat Katering Aqiqah Bani Ahmad untuk memudahkan pencarian.
Hasil teknologi tepat guna yang diberikan UNIDA kepada mitra berupa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pengelolaan organisasi, mengelola pemasaran produk, situs website, dan kotak sajian katering. Desain kotak katering menjadi penting karena katering aqiqah selalu menyertakan sate kambing yang berarti meletakkan beberapa tusuk sate di dalamnya. Sehingga perlu didesain khusus dalam pengadaan kotak tersebut. Dalam program pendapingan ini, tim PkM UNIDA membuatkan desain khusus disertai logo Katering Bani Ahmad yang membuat kotak sajian menu lebih mencerminkan citra merk sendiri, beda dengan katering lainnya.
Melalui program PkM ini, diharapkan agar mitra bisa lebih meningkatkan kemandirian ekonomi serta usahanya dengan jangkauan yang lebih luas permintaan pasarnya dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. [Edithya Miranti]