Jakarta, Gontornews — Arfin Arfa, alumni Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Madura, tahun 2020 dari Sukabumi berhasil diterima sebagai prajurit karir TNI lewat jalur santri.
Arfin yang juga hafidz 30 juz itu mengaku senang bisa lolos seleksi TNI. Rasa senangnya cukup beralasan, mengingat dari 10 alumni Al-Amien yang mendaftar, hanya dialah yang lolos.
“Mereka yang dari Al-Amien gugur ustadz, kecuali saya. Alhamdulillah, semua berkat doa dari para Kiai dan barokah Al-Qur’an tentunya. Terima kasih tak terhingga,” ungkapnya seperti dilansir website tmial-amien.sch.id.
Ketika ditanya mengapa masuk Tamtama, pria asal Sukabumi itu mengaku bahwa faktor usia yang tidak memungkinkannya untuk mendaftar jalur Bintara atau Taruna. “Tamtama ustadz, karena usia saya sudah tidak masuk untuk daftar Bintara dan Taruna,” jelasnya.
Ketika mengikuti seleksi masuk TNI melalui jalur santri hingga diterima sebagai prajurit, lelaki berdarah Sunda itu mengatakan bahwa ia tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Untuk itu, dia merasa bersyukur, mengingat bahwa dia memang ingin meringankan beban ekonomi ibunya yang kini bekerja di Jakarta. Alasan ini pula yang membuatnya tidak terlebih dahulu berkuliah.
Arfin sendiri masuk Al-Amien Prenduan tahun 2016 dan tamat tahun 2020. Selama menjadi santri, dia aktif menghafal Al-Qur’an bersama para santri lainnya di kelompok Jam’iyyatul Qurro’ wa al-Huffadz (JQH).
Setelah tamat, dia mengikuti program takhassus Al-Qur’an untuk menuntaskan hafalan Qur’an. Kelompok JQH adalah program unggulan Al-Amien Prenduan yang diperuntukkan bagi santri yang memiliki minat tinggi untuk menghafal Al-Qur’an, dan dalam waktu yang bersamaan tetap aktif mengikuti kegiatan pendidikan dan pengajaran di Al-Amien. [Fath]