Bekasi, Gontornews — Setiap wanita pasti menginginkan suaminya mampu menjadi imam yang sebaik-baiknya bagi keluarga. Rajin ibadah (shalat, tilawah, puasa, dan mendatangi majelis-majelis ilmu). Dengan demikian suami bisa menjadi motivator dalam ibadah bagi keluarganya.
Namun, bagaimana jika sang imam keluarga belum mau dan mampu menjadi suri teladan bagi keluarganya dalam hal beribadah? Berikut ini beberapa hal yang bisa istri ikhtiarkan menurut Artis Hardiyati atau biasa disapa Bunda Titis, aktivis Ketua Bidang Peningkatan Kapasitas Perempuan (BPKP) Komunitas One Day One Juz:
Pertama, bersabar. Hendaknya istri tetap bersabar dengan ujian keimanan ini. Allah pun berfirman, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji?” QS. al-Ankabut 29: 2.
Kita pun diminta untuk meyakini bahwa Allah SWT akan selalu beserta orang-orang yang sabar. “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” QS. al-Baqarah 2: 153.
Kedua, istri istiqomah memberikan teladan. Mengajak suami untuk memiliki semangat yang sama dengan istri dalam beribadah memang bukan hal yang mudah. Cobalah mencari cara dan celah yang tepat untuk mengajak suami pada kebaikan.
Berikan contoh yang baik dengan perbuatan di hadapan suami. Berusahalah untuk istiqomah dalam beribadah. “Semoga suami akan tergerak untuk mengikuti,” ungkap Bunda Titis.
Ketiga, terus berusaha memberikan motivasi. Berikan motivasi ibadah dengan kisah-kisah inspiratif. Semoga suami akan terkesan dan kemudian mencoba untuk mengamalkannya.
Keempat, doakan suami. Janganlah pernah berputus asa dari rahmat Allah. Teruslah mendoakan suami. Diantara doa yang dapat panjatkan adalah sebagai berikut, “Ya muqollibal qulub tsabbit qolbiy ‘ala diinika wa ala tha’atika.” Artinya adalah “Wahai Yang Mahamembolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku senantiasa di atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu.”
Kelima, ajak suami untuk menemani menghadiri kajian ilmu. Diawali dengan mengajak suami untuk menemani menghadiri kajian ilmu, semoga suami akan mendapatkan pengalaman dan motivasi dari materi yang disampaikan dalam kajian.
Selanjutnya, dorong suami untuk bergabung dengan komunitas orang-orang shalih. “In syaa Allah dengan demikian akan lebih mudah untuk mendapatkan hidayah,” pungkas aktivis Salimah (Persatuan Muslimah) itu. [Edithya Miranti]