Reyhanli, Gontornews – Setelah berhasil menyampaikan bantuan pangan ke Baglar Mahellasi di selatan Turki, tim relawan ATC kembali berhasl menyalurkan bantuan masyarakat Indonesia ke Idlib dan Aleppo dengan bantuan mitra setempat.
Â
Salah satu kendala yang tim ACT saat mengirimkan bantuan ke Idlib dan Aleppo secara langsung adalah karena tidak mendapatkan izin dari otoritas keamanan Turki.
Â
“Kami sudah berupaya menjelaskan misi kami adalah misi kemanusiaan tapi pihak keamanan Turki tetap tidak mengizinkan kami untuk masuk,†Jelas team leader relawan ACT untuk Syiria, Syuhelmaidi Syukur kepada Gontornews, Sabtu (14/5).
Â
“Alhamdulillah kami punya mintra yang sudah memiliki reputasi keluar-masuk membawa bantuan sehingga bantuan dari masyarakat Indonesia berhasil masuk dan sampaik ke Idlib dan Aleppo,†tambahnya.
Â
Di wilayah perbatasan Turki-Suriah, tim relawan ACT juga berhasil menyalurkan bantuan langsung di Baglar Mahallesi yang menampung yatim piatu serta di sekolah Yayladagi yang menampung pengungsi Suriah dari kalangan anak-anak.
Â
Untuk menanggulangi kendala bahasa, tim ACT menggandeng rekan yang aktif berbahasa turki sekaligus Arab. Kendala bahasa sedari awal memang ditanggapi serius oleh tim relawan karena orang Suriah di perbatasan tidak bisa berbahasa Turki. Pun begitu orang Turki juga tidak bisa berbahasa suriah.
Â
“Orang Turki atau orang Syria, rata-rata tidak bisa berbahasa Inggris,†jelas Vice President ACT tersebut.
Bahkan, ketika tim relawan terpaksa berkomunikasi tanpa penerjemah, mereka terpaksa menggunakan google translate untuk berkomunikasi.
Â
“Orang Syria biasa menyebutnya dengan sebutan Syaikh Google,†ungkapnya. Pada tahap awal,, ACT berhasil menyalurkan 1200 paket pangan bagi kamp pengungsian yang berada di wilayah Suriah. Penyaluran paket yang dilakukan ACT dikondisikan untuk kebutuhan satu bulan pengungsi.
Â
Selain itu, bantuan yang disalurkan melalui ACT juga berupa kipas angin dan paket komputer untuk sarana pendidikan, pembelajaran dan laboratorium bahasa. Bantuan komputer disalurkan untuk kebutuhan satu kelas.
Â
“Ini baru paket awal, kita sedang siapkan pengiriman lanjutan untuk paket pangan, medis serta obat-obatan,†terang Syuheili.
Â
Terkait bantuan medis dan dokter, ACT berencana akan memberangkatkan mereka dengan segera setelah negosiasi antara tim relawan ACT, mitra serta otoritas perbatasan menyetujui masuknya relawan ke Aleppo maupun Idlib.
Â
“Segera setelah mendapatkan lampu hijau dari mitra kami di sini, kita akan berangkatkan tim dokter,†katanya.
Â
Dalam pengiriman tenaga medis, ACT telah bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia dengan prioritas utama dokter bedah, dokter anak serta paramedis.
Â
“Mohon doanya, kami sedang memiliki rencana panjang untuk ikut dalam pengelolaan kamp terpadu seperti ICS yang kami buat di Rohingya dan Aceh. Mohon doa juga agar tim kami dimudahkan,†pungkasnya sembari berharap bantuan doa dari masyarakat Indonesia. [Mohamad Deny Irawan/DJ]