Berlin, Gontornews — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Jerman yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Adlon Kempinski, Berlin, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Jerman, Senin (18/4).
Forum Bisnis Indonesia-Jerman ini mempertemukan investor dan pemerintah kedua negara untuk membicarakan investasi jangka panjang. Kunjungan Presiden RI ke Jerman ini disertai dengan 42 delegasi pengusaha Indonesia dari berbagai bidang.
Peningkatan kerjasama ekonomi menjadi fokus utama dengan prioritas pada penyelesaian perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa.
Selain menyampaikan pidato kunci pada Forum Bisnis Indonesia-Jerman, agenda Presiden Joko Widodo di Berlin, pada pagi hari kemarin, melakukan beberapa pertemuan dengan sejumlah CEO perusahaan terkemuka Jerman di Hotel Adlon Kempinski, Berlin di antaranya Meyer Werf GmbH & Co.KG, Ferrostaal GmbH, Bayer AG, Siemens AG, Daimler AG, Deutsche Bank AG.
Dalam kunjungannya  kali ini, juga telah ditandatangani sejumlah kesepakatan kerjasama antara perusahaan Jerman dan Indonesia dengan total nilai kesepakan sebesar US$ 845,6 juta antara lain oleh PT Aneka Tambang dgn Ferrostaal, PT Pelni dengan Meyer Werft, PT Pindad dengan Junggans Microtech, APRIL dengan Inapa dan PT PLN dengan Siemens.
Dalam sambutannya di hadapan para pengusaha dari kedua negara, Presiden Jokowi menegaskan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dengan Jerman.
Jokowi menyampaikan bahwa di tengah berbagai tantangan ekonomi global, Indonesia menunjukkan ketahanan, bahkan pertumbuhan yang mengejutkan. Di luar perkiraan, GDP Indonesia tumbuh mencapai 5,03 persen di kuartal ke-4 tahun 2015.
Berdasarkan data Asian Development Bank, minat untuk investasi di Indonesia saat ini berada pada titik tertinggi sepanjang sejarah.
“Ini artinya apa? Saya yakin Indonesia telah memiliki perekonomian yang stabil,†ucapnya sebagaimana dilansir setkab.go.id.
Stabilitas ekonomi Indonesia, menurut Presiden Jokowi dapat dicapai karena pembangunan infrastruktur dan investasi sebagai dua mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menunjukkan hasil dan terobosan yang nyata. “Anda boleh cek ke jurnalis di Indonesia, cek ke duta besar di Jakarta. Saya percaya banyak yang terkejut dengan pembangunan infrastruktur saat ini di Indonesia,†ucap Presiden.
Salah satu contohnya adalah kerjasama pembangunan jalur kereta cepat Bandung-Jakarta. Dengan adanya kerjasama ini, Tiongkok akan membangun pabrik di Indonesia yang tidak hanya akan memproduksi, tapi juga mengekspor perangkat kereta cepat ke seluruh Asia Tenggara.
Presiden Jokowi juga memaparkan mengenai kebijakan ekonomi pemerintah yang sebagian inspirasinya diperoleh dari pengalaman negara-negara Eropa dalam mengahadapi krisis ekonomi. “Saya suka bagaimana kultur Jerman melakukan bisnis, saya juga sama, saya tidak suka terlalu banyak bicara, saya senangnya banyak bekerja,†ujar Presiden.
Presiden juga meyakinkan kepada para pengusaha Jerman untuk dapat berinvestasi di Indonesia karena Presiden bertekad akan terus memperbaiki iklim investasi di Indonesia. “Saya akan terus mereformasi, saya akan terus menyederhanakan perizinan, saya akan membuat perekonomian Indonesia terbuka,†kata Presiden. [Erul/Rusdiono Mukri]