Ankara, Gontornews — Seorang pejabat Turki mengatakan, para pelaku kudeta yang gagal telah mempersiapkan rencananya untuk menggulingkan Pemerintah Turki yang sah. Sebagian rencana mereka misalnya, perwira militer akan mengambil alih sebagai gubernur dan sebagai kepala lembaga pemerintah.
Untuk memuluskan rencana tersebut, kudeta dilakukan untuk menguasai lokasi utama seperti jembatan di atas Bosphorus dan Taksim Square di Istanbul dan lembaga-lembaga utama di ibukota Ankara, termasuk istana kepresidenan, parlemen dan badan intelijen.
Dilansir dari laman middleeastmonitor, Senin (18/7), pejabat yang tak disebutkan namanya itu menjelaskan, para pelaku kudeta ini juga berusaha untuk mengambil alih infrastruktur komunikasi dan benar-benar berhasil merebut fasilitas telekomunikasi di beberapa lokasi.
Upaya tersebut berhasil digagalkan Pemerintah Turki bersama rakyatnya yang bersatu padu melawan kudeta. Saat ini para tokoh di balik kudeta itu ditangkap untuk menjalani peradilan konstitusi negara.
Satu dari enam komandan senior militer yang ditangkap sehubungan dengan kudeta gagal di Turki bernama Jenderal Akin Öztürk. Ozturk adalah seorang pejabat militer Turki yang pada 1990-an pernah bertugas di atase militer Turki untuk Israel.
Öztürk yang kemudian menjabat sebagai Komandan Angkatan Udara Turki, diangkat negaranya sebagai pejabat kedutaan di Tel Aviv dari tahun 1998 sampai 2000. Sosok militer berusia 64 tahun tersebut mengundurkan diri sebagai Panglima Angkatan Udara tahun 2015, tetapi tetap bertugas di Dewan Militer Agung Turki.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, Jenderal Öztürk dan rekan-rekannya akan diadili atas tuduhan pengkhianatan. Komplotan ini tidak akan dikenakan hukuman mati, karena dilarang oleh konstitusi Turki. Tetapi perubahan konstitusi di Turki dianggap perlu sebagai upaya untuk mencegah kudeta di masa depan.
“Bersih-bersih†pemerintah Turki juga menyasar beberapa pejabat terkait seperti menangkap 10 anggota Dewan Negara, Pengadilan Tinggi Administrasi Negara, dan sedang mencari 140 anggota Pengadilan Kasasi. Pemerintah Turki juga memerintahkan 2.745 hakim dan jaksa untuk ditahan.
Sementara itu, Presiden Turki Erdogan menyebutkan para ‘penghianat negara’ itu berada di bawah kendali Fethullah Gulen yang saat ini sedang berada dalam pengasingan di Amerika Serikat. [Ahmad Muhajir/Rus]