Bogor, Gontornews — Meski dunia kini tengah dilanda pandemi Covid 19, perkembangan riset dan training tentang ekonomi dan keuangan syariah masih terus meningkat, terutama di beberapa negara ASEAN. Walaupun, dapat dipastikan hal tersebut tidak lepas dari beragam tantangannya tersendiri.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh rektor Institut Tazkia, Assoc Prof Dr Murniati Mukhlisin MAcc CFP dalam pembukaan rangkaian 8th ASEAN International Conference on Islamic Finance (AICIF), Selasa (24/11) yang bertepatan dengan 9 Rabiul Akhir 1442 H di Institut Tazkia, Bogor, “Namun, kita masih menghadapi banyak tantangan, sehingga perlu bersama-sama berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang.”
Gelar acara 8th AICIF kali ini, bertema “Islamic Finance’s Contribution to Sustainable Human Development in ASEAN”. Kegiatan ini pun dilaksanakan secara daring via Zoom Cloud Meeting dan live via YouTube Tazkia TV dengan dihadiri oleh lebih dari 250 partisipan dari berbagai negara. Sedangkan Institut Tazkia bertindak sebagai host untuk 8th AICIF.
Kepada Gontornews.com, ketua Yayasan Tazkia Cendekia yang menaungi Institut Tazkia, Assoc Prof Dr Muhammad Syafi’i Antonio MEc dalam pidato pembukaan 8th AICIF ini, menjelaskan tentang triangle of success yang merupakan strategi untuk menciptakan pertumbuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkelanjutan.
Pidato pembukaan Muhammad Syafii Antonio ini pun sekaligus secara resmi membuka rangkaian 8th AICIF. Kemudian dilanjutkan dengan pidato dari rektor Institut Tazkia, Assoc Prof Dr Murniati Mukhlisin MAcc CFP yang memulai pidatonya dengan memimpin pembacaan Tazkia value. <Edithya Miranti>