Jeddah, Gontornews – Benarkah ISIS menjadi aktor intelektual di balik serangan bom bunuh diri di Arab Saudi? Mengutip keterangan beberapa sumber, Al Jazeera menyebutkan, serangan teroris yang terjadi Senin (4/7) di Madinah, Jeddah dan Qatif dilaporkan direncanakan oleh ISIS (Daesh) di Suriah. “ISIS sengaja memanfaatkan elemen di dalam Kerajaan Arab Saudi dan memberinya bom bunuh diri untuk melakukan serangan,†demikian sebuah sumber.
“Bangsa ini bangga dengan anak-anaknya yang mengorbankan hidup mereka untuk membela kami, dan kami tidak akan melupakan mereka; mereka tetap menjadi sumber kebanggaan dan kehormatan bagi negara ini,” kata Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Naif, di Masjid Nabawi, Selasa (5/7), saat menerima keluarga korban serangan bom bunuh diri di dekat Masjid Nabawi, Madinah.
Sementara itu, Mayor Jenderal Mansour Al-Turki, jurubicara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi, mengatakan kepada sebuah koran lokal bahwa penyelidikan awal menunjukkan ada koordinasi dan hubungan antara serangan di Madinah dan serangan di Qatif. Kedua serangan itu menyasar masjid  sebagai target, dan serangan dilakukan pada waktu yang sama.
Investigasi sedang dilakukan. Beberapa tersangka telah ditangkap termasuk anggota keluarga dari teroris asal Pakistan, Gulzar Khan, yang meledakkan dirinya dekat Konsulat AS di Jeddah dan pemilik mobil jebakan yang digunakan di Qatif.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengadakan pertemuan dadakan pada hari Selasa (5/7) dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir. “Mereka membicarakan tentang perlunya mengalahkan ISIS,†kata Departemen Luar Negeri AS.
Kerry dan Al-Jubeir juga membahas perlunya transisi politik di Suriah, situasi di Libya, upaya untuk mencapai resolusi politik di Yaman dan perkembangan terakhir antara Israel dan Palestina. [Rusdiono Mukri]