Bandung, Gontornews — Beragam kasus pelecehan seksual atau perzinahan yang kerap menghacurkan kehidupan para korban tentu harus menjadi pelajaran berharga bagi setiap orangtua. Karena mengatasi masalah seksualitas, akan berkaitan erat dengan ilmu dan iman seseorang dalam kesehariannya.
“Jika anak sejak kecil sudah bisa melatih menahan diri, maka itu bagus,” terang Kak Eka Wardhana, praktisi parenting kepada Gontornews.com. Karena, permasalahan seksualitas akan sangat dekat dengan pengedalian diri terutama hawa nafsu manusia.
Saat ini, pendidikan yang banyak terlupakan ialah tarbiyah jinsiyah atau biasa dikenal dengan pendidikan seks dalam Islam. Maksud tarbiyah jinsiyah adalah memberi tahu anak-anak tentang seksualitas dengan cara yang benar, sesuai ajaran Islam.
Apalagi anak sekarang banyak yang sudah memegang gawai, sehingga mudah mendapatkan banyak hal dengan cepat. Maka, orangtua penting sedini mungkin mengajari anak cari menghadapi bahaya, semisal mengajari mereka cara menghadapi pisau, yang bisa digunakan untuk kebaikan maupun kejahatan, termasuk juga pendidikan seks ini.
Pendidikan seksual dalam Islam lebih luas pengajarannya dibanding pendidikan seksual ajaran Barat. Sebagaimana Islam telah mengatur sedemikian rupa adab-adab manusia dalam menjaga diri dan hawa nafsunya khususnya untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam kitab suci al-Qur’an bahkan telah banyak diterangkan, diantaranya soal izin masuk kamar orang dewasa. Sebagaimana disebutkan di al-Qur’an Surat an-Nur ayat 58, dimana ada beberapa waktu yang dilarang bagi orang lain termasuk anak-anak untuk masuk ke kamar orangtuanya, kecuali atas izinnya. “Kalau hal ini diabaikan anak bisa melihat sesuatu yang tidak boleh dilihat oleh mereka,” tekan Kak Eka dalam sebuah seminar parenting via online.
Kemudian dalam Surat an-Nur ayat 31 juga Allah telah menerangkan sebuah obat paling mujarab atasi penyimpangan seksual yaitu ghadul bashar atau menundukkan pandangan. Maksud dari ghadul bashar di sini ialah mengalihkan pandangan ketika ada yang menarik perhatiannya, khususnya dari lawan jenis.
Ghadul bashar biasanya akan menjadi benteng awal pertahanan keimanan seseorang agar terhindar dari penyimpangan hawa nafsu. Selain itu, tahapan benteng pertahanan hamba Allah selanjutnya adalah dengan menjaga kemaluannya dan menutup auratnya. Semoga dengan mengajarkan beberapa hal terkait pendidikan seks dalam Islam di atas, anak-anak bisa lebih awal terlindungi dari beragam kejahatan seksual yang bisa menjerat siapa saja. <Edithya Miranti>