Bonn, Gontornews — Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengumumkan kontribusi sebesar €1 miliar ($1.1 miliar) untuk membantu Ukraina dalam pertemuan tingkat tinggi menteri keuangan negara-negara industri Kelompok Tujuh (G7) yang diadakan di dekat kota Bonn, Jerman, pada hari Kamis (19/5).
Jerman saat ini menjadi tuan rumah kepresidenan bergilir G7.
Bantuan ini bertujuan untuk mendukung keuangan Kyiv yang terkena perang. Diperkirakan bahwa pemerintah Ukraina akan membutuhkan $15 juta dalam tiga bulan ke depan untuk membiayai operasinya, termasuk membayar gaji, karena perang Rusia telah mengurangi pendapatan pajak.
G7 mengoordinasikan “komitmen untuk membiayai fungsi pemerintah Ukraina,” kata Lindner di KTT itu.
“Kami harus mengamankan likuiditas negara Ukraina,” tambahnya dikutip dw.com.
Hibah Jerman merupakan bagian dari transfer dan pinjaman senilai $18,4 miliar yang dilakukan oleh para menteri G7.
“Kami akan terus mendukung Ukraina sepanjang perang ini dan seterusnya dan siap untuk berbuat lebih banyak jika diperlukan,” katanya.
Sementara itu pada hari Kamis, Senat AS menyetujui paket bantuan militer, ekonomi dan kemanusiaan senilai $40 miliar untuk Ukraina. Dari jumlah ini, $7,5 miliar dialokasikan untuk mengisi kesenjangan dalam anggaran Kyiv.
Berbicara pada pertemuan G7, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan para menteri setuju untuk memberikan sumberdaya keuangan yang dibutuhkan Ukraina dalam perjuangannya melawan invasi Rusia.
“Kami berdiri di belakang Ukraina. Kami akan bekerjasama dengan sumberdaya yang mereka butuhkan untuk melewati ini,'” kata Yellen.
Komisi Eropa mengatakan akan menjanjikan hingga €9 miliar “bantuan keuangan makro dalam bentuk pinjaman,” yang akan dilengkapi dengan dukungan dari mitra internasional termasuk G7.[]