Paris, Gontornews – Jumlah kematian akibat virus corona di Eropa mencapai 400.649 pada 28 November. Sejumlah negara di Eropa telah mulai membuka kembali pertokoannya untuk musim liburan.
Jumlah kasus yang terus-menerus tinggi di sejumlah negara Barat membayangi harapan pemerintah untuk melonggarkan aturan virus mereka untuk Natal dan Tahun Baru.
Hurriyetdailynews.com melansir, Eropa, pada 28 November, mencatat 400.649 kematian akibat virus corona, menurut penghitungan AFP pada pukul 0800 GMT. Dari angka ini, Inggris mencatat 57.551 kematian, diikuti oleh Italia (53.677), Prancis (51.914), dan Spanyol (44.668).
Pertokoan di Prancis dibuka kembali pada 28 November, begitu juga pusat perbelanjaan Polandia akan dibuka kembali.
“Saya lebih suka menghindari internet, saya akan membeli barang di toko. Mereka membutuhkannya,” kata Anne Dubois, pelanggan pertama di department store Galeries Lafayette saat swalayan itu buka jam 10:00 pagi.
“Apakah ada orang di sini atau tidak, setidaknya kami mendapatkan kehidupan sehari-hari kami kembali normal,” kata Aurelie (36), manajer di bagian L’Oreal Galeries Lafayette.
Sementara itu Belgia akan mengizinkan toko-toko untuk dibuka kembali mulai 1 Desember, tetapi mempertahankan semi-lockdown yang berlaku saat ini mungkin hingga pertengahan Januari. Langkah serupa juga diberlakukan di Jerman, Luksemburg, dan Belanda.
Irlandia juga telah mengumumkan pelonggaran pembatasan untuk memungkinkan sejumlah bisnis dibuka kembali dan keluarga bisa berkumpul sebelum Natal.
Meskipun penyebaran virus melambat berkat pembatasan yang ketat selama berpekan-pekan, Eropa tetap menjadi jantung pandemi, mencatat lebih banyak kasus daripada Amerika Serikat dalam sepekan terakhir.
Institut Robert Koch Jerman mencatat lebih dari 22.000 kasus harian baru pada 27 November, yang membuat jumlah total kasus virus di negara itu melampaui angka satu juta.
Yang lebih mengkhawatirkan, jumlah pasien COVID-19 dalam perawatan intensif telah melonjak dari sekitar 360 pada awal Oktober menjadi lebih dari 3.500 pada pekan lalu.
“Jerman masih memiliki tiga atau empat bulan musim dingin yang panjang ke depan,” kata Menteri Ekonomi Peter Altmaier.
Ia mengatakan bahwa “ada kemungkinan pembatasan akan dipertahankan hingga bulan-bulan pertama tahun 2021”.
Sementara itu di Pegunungan Alpen Prancis, demonstrasi meletus untuk memprotes penutupan arena ski, restoran, dan bar selama musim liburan.
Polisi mengatakan 400 orang berkumpul di Kota Gap, Alpen, sementara penyelenggara menyebutkan jumlah itu 2.000 orang.
“Tanpa pembukaan lift dan toko, resor akan mati … Ini mewakili hampir 40 persen dari ekonomi seluruh (wilayah) gunung,” kata pemilik restoran Cedric Manzoni kepada AFP.
Secara global, jumlah kematian akibat virus corona lebih dari 1,4 juta dan jumlah kasus 61 juta yang telah tercatat secara resmi. Jumlah sebenarnya tidak diketahui karena metode pengujian dan pelaporan sangat bervariasi. []