Gaziantep, Gontornews – Sungguh biadab! Kamp pengungsi Suriah dekat perbatasan Turki diserang dari udara. Setidaknya 30 orang tewas, termasuk anak-anak.
Serangan terhadap kamp di Provinsi Idlib, Kamis (5/5), itu juga menyebabkan puluhan korban lainnya terluka.
Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah yang berbasis di Inggris mengatakan, korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak. Jumlah korban tewas akibat serangan udara cenderung meningkat.
Zeina Khodr dari Al Jazeera melaporkan dari Kota Gaziantep, Turki, belum jelas pesawat Rusia atau Suriah yang berada di balik serangan itu.
“Kalangan oposisi banyak yang mempercayai, serangan udara ini membuktikan Pemerintah Suriah tidak serius dengan kesepakatan gencatan senjata,” kata Khodr.
Para pengungsi sengaja tinggal dekat dengan perbatasan Turki untuk mencari keselamatan. Mereka berpikir akan lebih aman tinggal di dekat perbatasan. Faktanya, mereka terbakar dan terkubur di bawah puing-puing tenda mereka.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan, Stephen O’Brien, menyerukan penyelidikan segera, imparsial dan independen atas serangan udara itu. Jika terbukti itu dilakukan secara sengaja, maka itu berarti kejahatan perang.
“Semua pihak yang terlibat konflik mengerikan ini harus memahami bahwa mereka suatu hari akan bertanggung jawab atas pelanggaran hukum dan hak asasi manusia,” kata O’Brien.
Dia mengatakan, laporan awal menunjukkan bahwa setidaknya 30 orang tewas dan lebih dari 80 terluka, di antaranya banyak perempuan dan anak-anak. Sedangkan puluhan tenda hancur atau rusak parah.
Idlib bukan bagian dari gencatan senjata parsial yang diumumkan kemarin setelah kesepakatan antara AS dan Rusia. [Rusdiono Mukri]