Helsinki, Gontornews — Perdana Menteri Finlandia Alexander Stubb, yang menjabat dari 2014 hingga 2015 setelah lama menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, mengatakan perubahan kebijakan dan langkah Finlandia untuk menjadi anggota NATO merupakan sebuah keniscayaan. “Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” ujarnya dikutip dw.com.
Stubb mengatakan bahwa Finlandia merupakan “aset keamanan yang sangat besar bagi aliansi NATO” karena militernya yang besar dan memiliki perbatasan yang panjang dengan Rusia.
“Ini merupakan win-win untuk keamanan Nordik, keamanan Laut Baltik, keamanan Eropa dan aliansi,” katanya.
Dia juga memperkirakan bahwa akan ada “banyak serangan siber dan mungkin perang informasi dalam beberapa hari ke depan.”
Tetapi ia menambahkan bahwa “semakin banyak ancaman, semakin meningkat popularitas keanggotaan NATO.”
Sementara itu Jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov, menanggapi rencana keanggotaan NATO Finlandia dengan mengatakan, langkah itu “pasti” menimbulkan ancaman bagi Rusia dan “tidak membuat benua kita lebih stabil dan aman.”
Dia menambahkan bahwa tanggapan Rusia akan tergantung pada “sejauh mana infrastruktur militer bergerak lebih dekat ke perbatasan kami.”[]