Jakarta, Gontornews — Halal Bi Halal Azhariyat Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, sukses terselenggara dengan kehadiran ratusan peserta dan dukungan para tokoh nasional. Selain kegiatan seremonial dan talkshow Azhariyat, acara ini juga diramaikan dengan sesi nostalgia Azhariyat yang menyuguhkan serangkaian foto-foto kebersamaan lintas angkatan dari tahun 1980-an hingga 2000-an.
Tak kalah menarik, digelar pembagian doorprize dengan sistem kocok nomor peserta yang memakan waktu sampai tiga sesi karena begitu melimpahnya doorprize yang tersaji. Ketua Panitia Dr Shofiah Tidjani Lc, MSi, kepada Gontornews.com menambahkan banjir doorprize dalam acara ini merupakan kontribusi nyata dari Azhariyat untuk Azhariyat.
Suasana seru dan ramai karena beberapa doorprize sangat dinanti, seperti tas branded pemberian Nyai Aprina Levy Wulandari, Lc, MA, dan Mushaf Al-Qur’an cetakan khusus Azhariyat Indonesia dari Ustazah Nina Khairina, Lc, MA., serta aneka doorprize menarik lainnya.
Ustadzah Liza Azizah, Lc, alumnus Al-Azhar Kairo Mesir dan da’iyah kondang yang pernah meramaikan Aksi Da’i Indosiar juga turut memperindah suasana dengan lantunan lagu-lagu nostalgia Arab, diikuti gemuruh gembira nyanyian bersama seluruh Azhariyat.
Kebahagiaan semakin bertambah dengan kehadiran Dr AM Fachir, Wakil Menteri Luar Negeri RI (2014-2019), di Halal Bi Halal Azhariyat Indonesia pada pukul 15.00 WIB. Hal itu tentu menambah jajaran tokoh yang mendukung perempuan alumni Universitas Al-Azhar untuk terus maju dan berkembang. Dr Fachir pun menyampaikan rasa bangga dan bahagia terhadap kontribusi Azhariyat dalam berbagai bidang, terutama bidang akademik yang memang menjadi tujuan studi di Mesir.
Banyaknya Azhariyat yang telah mencapai jabatan Guru Besar, menunjukkan bahwa Azhariyat mampu berkontribusi maksimal bagi masyarakat. Ia berharap agar para perempuan alumni Al-Azhar tidak melupakan adik-adik yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar, dan turut membimbing serta memfasiltasi mereka saat kembali ke Tanah Air.
Fachir juga sempat bernostalgia saat menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia di Republik Arab Mesir era 2007-2011. Ia pernah menginisiasi berbagai kebijakan dan program untuk keberhasilan studi mahasiswa Indonesia di Mesir (Masisir) yang masih berlaku dan berlangsung hingga saat ini.
Masa kepemimpinan Fachir kala itu diakhiri dengan evakuasi Masisir di masa kritis saat terjadi reformasi di Republik Arab Mesir tahun 2011. [Edithya Miranti]