Ponorogo, Gontornews – Wakil Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam (YPTD), Mulyono Jamal, mengatakan setiap alumni UNIDA (dulu ISID) harus bisa menulis. Sebab, menulis merupakan kegiatan akademik yang sangat bermanfaat.
“Ini yang saya inginkan, kalau bisa kenang-kenangan yang bisa kalian berikan kepada kami itu berupa tulisan,” kata Mulyono Jamal saat menerima kunjungan alumni ISID Kampus Siman di kediamannya di Kompleks UNIDA Gontor, Senin (22/8).
Ustadz Mulyono, sapaan akrab Mulyono Jamal, menganggap kualitas, kuantitas serta frekuensi menulis di kalangan dosen UNIDA sangat lemah sehingga aktivitas-aktivitas menulis semacam ini perlu dibiasakan. Tidak saja di UNIDA, Muyono juga berkeyakinan jika kesulitan menulis juga dialami oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi lain di Indonesia.
Pada saat yang bersamaan, Mulyono yang belum lama ini menyelesaikan program doktornya di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya mendorong alumni ISID agar sebisa mungkin menyelesaikan pendidikan tingginya hingga jenjang doktor sebelum usia 40 tahun.
“Usia 40 itu usia matang. Manfaatkan peluangmu sebaik-baiknya sebelum mencapai umur 40,” kata alumnus Gontor 1972 itu.
Sebelum menjadi ketua YPTD, Mulyono sempat diamanati sebagai Dekan Fakultas Syariah dan Pembantu Rektor 2 Institut Studi Islam Darussalam yang mengurusi bidang keuangan.
Mulyono dikenal sebagai dosen yang cukup disegani. Banyak mahasiswa yang mengaku kesulitan memperoleh nilai bagus dari pria berjenggot itu, terutama mata kuliah Usul Fikih.
“Kalau Pak Mul yang mengajar, jangan harap dapat nilai yang baik,” cetus salah seorang mahasiswa yang mengambil mata kuliah Usul Fikih.
Meski demikian, kharisma Mulyono tetap terjaga di mata para mahasiswanya.
Mulyono sendiri menuturkan, perlakuannya itu bukan untuk mempersulit mahasiswa, melainkan untuk memberikan hak yang semestinya diberikan kepada mahasiswa.
Ia mengaku seringkali mengembalikan tugas atau skripsi untuk disempurnakan oleh mahasiswa dengan harapan agar tugas/skripsinya itu menjadi lebih baik.
“Saya itu menganggap 50 persen saja kalian bisa menguasai buku ini, pengajaran saya sukses,” terangnya.
“Doakan saya supaya bisa mengikuti perayaan 100 tahun Gontor,” pintanya kepada para mahasiswanya.
Menurutnya, kebahagiaan seorang guru adalah saat muridnya sukses di segala bidang.
[Mohamad Deny Irawan/Rus]