Seoul, Gontornews — Korea Utara (Korut) menolak tawaran AS dalam perundingan denuklirisasi yang rencananya akan digelar akhir tahun ini.
Melalui negosiator Nuklir Korut, Kim Myong Gil mengatakan bahwa Korut tidak tertarik dengan pembicaraan yang ditawarkan AS karena dianggap belum bisa menunjukan fleksibilitas dalam bernegosiasi.
Kim Myong Gil juga mengatakan, rekannya dari AS, Stephen Biegun, yang bersama-sama memimpin perundingan denuklirisasi yang gagal di Stockholm bulan lalu, telah menawarkan melalui negara ketiga untuk bertemu lagi.
“Jika solusi masalah yang dinegosiasikan dimungkinkan, kami siap untuk bertemu dengan A.S. di mana saja dan kapan saja,” kata Kim Myong Gil dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita resmi KCNA di negara itu.
Kim dan Biegun bertemu bulan lalu di ibukota Swedia untuk pertama kalinya sejak pertemuan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang gagal dalam perundingan denuklirisasi di Singapura, Juni lalu. Namun, pertemuan Stockholm berantakan, dengan alasan Kim Myong Gil mengatakan pihak AS gagal untuk menyajikan pendekatan baru.
Menurut Kim, proposal yang diajukan Biegun memiliki tujuan yang menakutkan untuk menenangkan Korut dalam upaya menghentikan rencana nuklir dengan mudah.
“Kami tidak punya keinginan untuk melakukan negosiasi seperti itu,” tegasnya.
Korea Utara telah berupaya untuk mencabut sanksi hukuman akan tetapi Amerika Serikat meminta Pyongyang untuk membongkar program senjata nuklirnya terlebih dahulu.
Setelah runtuhnya KTT Hanoi, pada bulan April, Kim Jong Un menetapkan batas waktu untuk Washington menunjukkan lebih banyak fleksibilitas hingga akhir tahun ini. Dengan pilihan bahwa Korea Utara dapat kembali ke bom nuklir dan pengujian rudal jarak jauh yang sudah ditangguhkan sejak 2017 lalu.[Devi Lusianawati]