Antwerp, Gontornews—Seorang Muslimah berjilbab di Belgia bernama Zakia Belkhiri dengan percaya dirinya mengangkat ponsel dan berpose tepat di depan kelompok anti-Islam Vlams Belang, yang melakukan demonstrasi di Antwerp, Belgia.
Para pengunjuk rasa tersebut mendemo acara Expo Muslim di Antwerp dengan memegang poster bertuliskan “Stop Islam”, “tidak ada jilbab” dan “tidak ada masjid.” Namun suasana demonstrasi yang membosankan tersebut berubah setelah adanya muslimah berusia 22 tahun yang berselfi di tengah mereka.
Zakia mengatakan bahwa tindakan yang dilakukannya adalah untuk menunjukkan hal-hal yang berbeda dengan pendekatan yang berbeda. Tindakan narsisnya dilakukan bukan untuk memprotes tetapi untuk bersuka cita, berbagi dan berdamai.
“Kita bisa hidup bersama, tidak mengesampingkan satu sama lain, tetapi dengan satu sama lain,” terang perempuan yang menggunakan jilbab berwarna hitam ini.
Aksi berani Zakia itu telah menjadi viral di media sosial. Setidaknya ada beberapa foto selfi yang dilansir situs sbs, Jum’at (20/5).
Diantaranya, foto Zakia yang berselfi sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya, di depan para demonstran yang mengacungkan poster anti Islam, anti masjid, anti halal dan anti jilbab. Foto berikutnya, Zakia sedang berselfi di depan masa demonstran dan koordinator aksi yang tengah menyampaikan aspirasinya melalui sebuah pengeras suara.
Foto lainnya, Zakia sedang berselfi di depan masa demonstran yang membawa spanduk besar bertuliskan stop Islam lengkap atribut organisasi masa dan beberapa koordinatornya. Ada juga foto berselfi  Zakia bersama seorang perempuan tak berjilbab dengan latar belakang masa demonstran yang dijaga petugas keamanan.
Uniknya, dari semua foto yang ada tak ada satu pun yang menunjukkan ada rasa ketakutan atau ancaman dari Muslimah tersebut.
Pasca terjadinya bom di bandara Brussels beberapa waktu lalu menyebabkan meningkatnya pengikut kelompok anti Islam. Flip Dewinter, salah seorang anggota Vlaams, mengatakan, “Masalah Islam adalah urusan zaman apartheid, di mana mereka mengajarkan pemisahan dan bukannya integrasi. [Ahmad Muhajir/DJ]