Peshawar, Gontornews — Setidaknya delapan orang tewas dan ratusan orang terluka dalam insiden ledakan yang terjadi di Madrasah Jamia Zuberia, Peshawar, Selasa (27/10). Seluruh korban luka maupun tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading (Lady Reading Hospital/LRH) Peshawar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Jurubicara LRH Peshawar, Mohammad Asim, menjelaskan empat korban tewas merupakan pelajar berusia 20-25 tahun. Secara total, LRH mengonfirmasi kematian tujuh orang serta 70 orang luka-luka dalam insiden tersebut. Sementara satu korban tewas lain terkonfirmasi meninggal di lokasi akibat luka-luka yang diderita. Dengan demikian, delapan orang korban tewas telah terkonfirmasi.
Ia menambahkan bahwa seluruh korban luka telah dibawa ke ruang gawat darurat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain LRH, korban luka juga telah di bawah ke Khyber Teaching Hospital, Hayataband Medical Complex, dan Naseerullah Khan Babar Hospital.
βLedakan yang terjadi di Madrasah terjadi saat pelajaran Al-Qurβan. Seseorang mengambil tas yang di dalamnya (terisi bahan peledak),β ungkap pihak kepolisian, Waqar Azim, kepada AFP.
Sementara itu, pengawas senior polisi, Mansoor Aman, membenarkan insiden ledakan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pihaknya menemukan alat dan 5 kg bahan peledak yang dipergunakan dalam ledakan tersebut.
Pasca insiden tersebut, pihak kepolisian menutup lokasi kejadian serta terus mengumpulkan bukti-bukti terkait. Sejauh ini belum ada kelompok atau pihak yang mengaku bertanggungjawab atas insiden tersebut.
Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, mengutuk dan menyayangkan aksi teroris tersebut. Ia melayangkan ucapan bela sungkawa terhadap korban tewas dalam insiden tersebut.
βSaya turut berbelasungkawa kepada keluarga korban dan berdoa untuk kesembuhan korban luka,β kata Imran Khan dalam keterangan yang dilansir Dawn.
βSaya ingin meyakinkan bangsa saya bahwa kami akan memastikan para teroris yang bertanggungjawab atas serangan barbar pengecut ini dibawa ke pengadilan secepat mungkin,β tutupnya menambahkan. [Mohamad Deny Irawan]