Bogor, Gontornews – Dalam teori ilmu pendidikan dikenal ada empat kompetensi guru. Kompetensi yang dimaksud yaitu: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi ini juga termaktub dalam Pasal 10 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Namun, bagi Iqbal Hidayat Noor, SPd, MPd, para guru Sekolah Islam Terpadu (SIT) Insantama Leuwiliang, Bogor, tidak hanya memiliki empat kompetensi, namun lima kompetensi. Kompetensi kelima itu yaitu kompetensi spiritual.
“Para guru Insantama Leuwiliang mempunyai lima kompentensi, bukan empat,” ujarnya saat memberikan testimoni mewakili orangtua siswa pada acara “Wisuda Tahfidz” SIT Insantama Leuwiliang, Sabtu (25/5/2024).
Iqbal menyebutkan, para guru SIT Insantama Leuwiliang telah mendidik para siswa dengan pengetahuan Islam (tsaqafah Islam), membekali para siswa dengan kepribadian Islam (syakhsiyyah Islamiyah), serta memberinya sains dan ilmu kehidupan (life skill).
Karena itulah, menurutnya, capaian sekolah ini luar biasa. Baik capaian secara fisik maupun capaian prestasi akademik para siswa. “Dari nothing menjadi something,” kata orangtua siswa kelas 6 SDIT Insantama Leuwiliang itu.
Sementara itu Edha Nurhasanah, Am, orangtua siswa kelas 9 SMPIT Insantama Leuwiliang, menyebutkan capaian keberhasilan sekolah ini tidak lepas dari pengondisian suasana lingkungan sekolah yang nyaman dan kondusif bagi para siswa.
“Terima kasih sekolah sudah memberikan lingkungan yang baik untuk anak-anak,” ujarnya di depan para wisudawan, para guru, wali murid, dan undangan lainnya.
Untuk diketahui, SIT Insantama Leuwiliang pada hari Sabtu (25/5/2024) menggelar acara “Wisuda Tahfidz” bagi para siswa kelas 6 dan kelas 9 yang sudah menyelesaikan program hafalannya. Sebanyak 65 siswa, terdiri dari 29 siswa SMPIT dan 36 siswa SDIT, mengikuti acara yang berlangsung di Masjid Pendidikan Al Haris Insantama Leuwiliang itu. Mereka telah berhasil menyelesaikan hafalan Qur’an 1 juz sampai 10 juz. []