Jakarta, Gontornews — Kepergian pendiri Mualaf Center Indonesia (MCI), Steven Indra Wibowo yang lebih dikenal dengan sapaan Koh Steven, banyak menyisakan kenangan. Mualaf yang menghembuskan nafas terakhir di Surabaya usai menunaikan shalat Isya pada hari Jumat (14/10) itu dikenal karena kedermawanannya dan banyak membantu para mualaf.
Berikut salah satu testimoni tentang Koh Steven yang dikutip dari “Brother Gilang Kazuya Shimura”:
1. SD 5 tahun, SMP 2 tahun, SMA 2 tahun, terus dapat beasiswa S1 dan S2 di Leiden. Tipikal hobi belajar dari kecil.
2. Lulusan S3 King Abdullah University Arab Saudi dengan program beasiswa, jadi sebenarnya level keilmuan beliau sudah sangat tinggi.
3. Pilot berlisensi untuk jet pribadi dan beberapa jenis pesawat lain, kokoh pernah jemput Ustadz Abdul Somad untuk datang ke Hijrahfest pinjam pesawat Ustadz Yusuf Mansur.
4. Barista kelas internasional, yang mengajarkan orang Italia pemenang kompetisi barista dunia, dan Alhamdulillah masuk Islam lewat Koh Steven.
5. Pernah mengislamkan ratusan pekerja Cina di proyek perluasan Masjidil Haram, sampai dipanggil sama Syekh Abdurrahman As-Sudais dan mereka berdua jadi akrab sampai akhir hayat kokoh.
6. Sering taruhan nyawa ketika datang ke pelosok pedalaman. Kakinya pernah disabet mandau waktu dakwah di Kalimantan. Tapi qadarullah yang nyabet kaki beliau malah jadi teman baik.
7. Kerja di perusahaan riset Singapura bagian people mapping. Dari sana beliau terapkan metode-metode riset untuk dakwah sehingga hasilnya sangat efisien. Sudah banyak wilayah yang dulunya dikristenisasi berhasil diislamkan kembali oleh beliau.
8. Bekerjasama dengan kepolisian Magelang untuk menurunkan angka kejahatan di satu titik yang terkenal dengan kasus pencurian. Hasilnya maa syaa Allah, tingkat kejahatan turun dan preman-preman di sana jadi santri beliau.
9. Pernah mengeluarkan tabungan 100 juta rupiah buat hijrah para PSK. Caranya dengan ajak mereka ke masjid dan bayar tarif mereka untuk 5-6 jam. Mereka disuruh stay di masjid mendengarkan kajian yang ada di sana. Hasilnya, 95% dari para PSK tersebut bertobat dan kembali ke jalan yang lurus.
Begini ciri-ciri perbuatan baik yang benar-benar ikhlas, baru viral ketika orangnya sudah tidak ada.
Semoga Allah jadikan kematian beliau sebagai pelajaran agar kita jangan pelit dalam beramal. Jadilah pemborong dalam amal shalih. []