Jeddah, Gontornews — Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menegaskan, dunia Islam menolak kebijakan Iran terkait intervensi dalam urusan negara lain, dukungan untuk terorisme dan upaya untuk membangun milisi di negara lain, yang membuat negara-negara Islam tidak stabil.
“Komunike yang dikeluarkan pada akhir pertemuan puncak KTT OKI di Istanbul, Turki, mengutuk tindakan dan dukungan terhadap terorisme dan ekstremisme oleh Iran. Iran harus mengubah kebijakannya dan mengambil prinsip-prinsip bertetangga yang baik, tidak campur tangan dalam urusan orang lain, dan mengikuti konvensi dan hukum internasional, ” katanya.
Dia berbicara tentang hubungan mendalam antara Arab Saudi dan Turki dan keseragaman dalam pandangan tentang berbagai isu di antara mereka. Dia mengatakan hubungan antara keduanya sangat maju dalam beberapa tahun terakhir, dan hal ini ditandai dengan tiga kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Arab Saudi dan kunjungan bersejarah Raja Salman ke Ankara dan Istanbul.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Arab di sela-sela KTT OKI di Istanbul, Al-Jubeir mengatakan bahwa kunjungan Raja Salman ke Turki telah berhasil menandatangani perjanjian untuk pembentukan sebuah dewan koordinasi antara kedua negara pada sejumlah tingkatan, termasuk politik, diplomatik, media, budaya, investasi, perdagangan, militer dan keamanan.
Al-Jubeir mengatakan, ia berharap ini akan memberikan kontribusi yang positif untuk meningkatkan taraf hubungan lebih jauh guna menjadi kemitraan strategis.
“Pidato Raja Salman fokus pada pentingnya solidaritas dan persatuan untuk menghadapi ekstremisme dan terorisme yang mengatasnamakan Islam, menemukan solusi untuk masalah Palestina yang mengarah ke pembentukan negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibukotanya, pentingnya berpegang pada prinsip-prinsip bertetangga yang baik dan tidak intervensi dalam urusan negara lain, dan pentingnya mengaktifkan OKI untuk memberi pelayanan yang lebih baik,” katanya.
Al-Jubeir mengatakan, militer Aliansi Islam adalah aliansi sukarela 40 negara. “Afghanistan adalah yang terbaru untuk bergabung dengan aliansi guna menghadapi terorisme dan ekstremisme. Koordinasi antara negara-negara Islam adalah penting untuk menghadapi dan menghilangkan momok terorisme yang menimbulkan bahaya bagi seluruh dunia yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam.” (Fathur)