Marawi, Gontornews — Jumlah korban tewas dalam pertempuran yang berkepanjangan antara pejuang yang terkait dengan ISIS dan pasukan pemerintah di Kota Marawi, Filipina selatan, telah mencapai 500 orang.
Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan pada hari Selasa (11/7), 90 orang tewas adalah tentara dan polisi di Kota Marawi, 800 kilometer selatan Manila.
Sedangkan jumlah korban tewas dari pihak pejuang yang terkait dengan ISIS, sedikitnya 381 orang. Sementara jumlah korban sipil tewas 39 orang. Militer mengatakan, angka ini diperkirakan akan meningkat secara dramatis.
“Masih ada bagian kota yang belum bisa diakses di mana dikhawatirkan warga sipil dieksekusi,” tulis Aljazeera mengutip laporan wartawannya.
Pasukan pemerintah belum bisa merebut kembali wilayah kota yang terkepung karena penembak jitu dan jebakan di zona konflik, tambahnya.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana membantah sebuah laporan media lokal bahwa lebih dari 2.000 warga sipil terbunuh dalam konflik tersebut. Karena itu ia meminta masyarakat tidak mempercayai laporan “yang tidak terverifikasi” itu, yang dapat menimbulkan kepanikan dan kebingungan yang tidak semestinya.
“Informasi semacam itu tidak hanya merugikan operasi kita yang sedang berlangsung, tapi juga merugikan ekonomi dan citra internasional kita sebagai sebuah negara,” katanya dalam sebuah pernyataan. [Rusdiono Mukri]