Maryland, Gontornews – Selasa (17/11), para ilmuwan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Greenbelt, mengungkapkan bahwa sejak pandemi COVID-19 dimulai, pengamatan di luar angkasa dan di darat menunjukkan atmosfer bumi mengalami penurunan beberapa polutan udara yang signifikan.
Selama masa pandemi COVID-19 sebagian negara menerapkan lockdown, hal tersebut membuat sebagian orang tidak dapat menjalankan aktivitas seperti biasanya.
Dengan menggunakan model komputer berteknologi tinggi sebagai perbandingan, para peneliti NASA menemukan bahwa sejak Februari, pembatasan pada masa pandemi telah mengurangi konsentrasi nitrogen dioksida global hampir 20 persen.
Nitrogen dioksida merupakan polutan udara yang dihasilkan terutama oleh pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan oleh industri dan transportasi.
Para peneliti menerima data dari 46 negara dengan total 5.756 lokasi pengamatan di darat, yang menyampaikan pengukuran komposisi atmosfer. Hasil dari pengamatan tersebut mengungkapkan bahwa di tingkat kota, 50 dari 61 kota yang dianalisis menunjukkan pengurangan nitrogen dioksida sebesar 20-50 persen.
“Dalam beberapa hal saya terkejut dengan seberapa banyak penurunannya,” kata Christoph Keller dari Asosisasi Riset Luar Angkasa Universitas (USRA).
“Banyak negara telah melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam menurunkan konsentrasi nitrogen dioksida mereka selama beberapa dekade terakhir karena peraturan udara bersih, tetapi hasil kami dengan jelas menunjukkan bahwa masih ada kontribusi signifikan yang didorong oleh perilaku manusia,” lanjutnya dikutip nasa.gov. [Sabarita Febri]