Abuja, Gontornews — Pembahasan tentang asal muasal varian Omicron terus bergulir. Beberapa negara seperti Belanda dan Nigeria mengumumkan bahwa pihaknya menemukan sampel varian Omicron lebih cepat dari sampel yang disampaikan Afrika Selatan kepada badan kesehatan dunia, WHO, yakni pada 24 November 2021 yang lalu. Jika Belanda menemukan sampel varian Omicron pada 19 November, maka Nigeria mengonfirmasi temuan sampel varian Omicron pada bulan Oktober.
Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria mengonfirmasi tiga kasus varian Omicron dari pelancong yang tiba di Nigeria dari Afrika Selatan dalam sepekan terakhir. Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria, Dr Ifedayo Adetifa, mengatakan pengujian retroaktif sampel Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir berhasil mengidentifikasi kasus Omicron pada Oktober lalu.
Akibatnya, muncul dugaan bahwa varian yang WHO tetapkan sebagai variant of concern (VOC) itu tidak terdeteksi selama beberapa pekan sebelum akhirnya teridentifikasi.
Temuan ini terjadi hanya sehari setelah otoritas kesehatan Belanda juga menemukan kasus Omicron pada 19 November atau empat hari lebih cepat sebelum Afrika Selatan menyampaikan temuan serupa kepada dunia.
Jika terkonfirmasi, kasus infeksi varian Omicron di Nigeria mungkin menjadi kasus varian Omicron pertama yang terdeteksi di dunia.
Media Inggris, Daily Mail menyebut Nigeria melakukan pengujian secara ekstensif bagi para pelaoncong ke dalam dan ke luar negeri. Ada dugaan bahwa temuan kasus Omicron di Nigeria merupakan kasus impor dari luar negeri.
Hingga saat ini, varian Omicron muncul pertama kali di Afrika Selatan yang terdeteksi pada 23 November oleh para ilmuwan dari sampel yang mereka kumpulkan dari Botswana pada 9 November. Tiga kasus Omicron di Nigeria terjadi pada pelacong asal Afrika Selatan setelah mereka melakukan tes PCR di hari kedua.
Saat ini, Nigeria melakukan pelacakan intensif dan mengisolasi individu yang terinfeksi varian Omicron. Analis menduga virus itu sudah beredar di Nigeria, setelah dua warga Kanada positif varian Omicron setelah melakukan perjalanan ke negara di bagian Tengah benua Afrika tersebut.
“Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa varina ini mungkin muncul beberapa pekan atau bahan berbulan-bulan lalu,” kata pakar penyakit menular dari University of Toronto, Dr Isaac Bogoch.
“Pada saat Anda memulai mengidentifikasinya, biasanya cukup luas, terutama untuk infeksi virus pernapasan yang sangat menular seperti ini,” tambah Bogoch. [Mohamad Deny Irawan]