New York, Gontornews — Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendorong upaya gencatan senjata global seraya meminta dunia bersatu melawan pandemi Covid-19. Pernyataan ini disampaikan Guterres pada pidato menjelang peringatan 75 tahun PBB di markas besar PBB, New York, Amerika Serikat, pada 22 September mendatang.
Sejumlah sumber mengisyaratkan kehadiran Presiden Xi Jinping (Cina), Presiden Vladimir Putin (Rusia) dalam sidang tahunan PBB tersebut. Rencananya, sidang tahunan PBB melibatkan sekitar 170 pemimpin negara di seluruh dunia. Namun, pandemi menyebabkan pertemuan tersebut akan membuat pernyataan video selama pertemuan 7 hari tersebut.
“Jelas bahwa diplomasi sangat bergantung pada kontak antarmanusia. Kami mengalami kerugian atasnya terutama untuk apa yang menjadi prioritas saya saat ini yaitu gencatan senjata berskala global,” kata Guterres kepada Reuters.
Pengutaraan gencatan senjata oleh Guterres mendapatkan sinyal positif menyusul terjalinnya kesepakatan damai antara Afghanistan dan Taliban. Sementara perang di Suriah, Libya, Ukraina dan Yaman, saat ini tengah memasuki fase negosiasi yang mengarah pada gencatan senjata.
“Ada sinyal harapan. Tetapi, kami perlu menggerakkan komunitas internasional untuk membuat gencatan senjata global ini menjadi kenyataan,” sambung Guterres.
Guterres berharap gencatan senjata global dapat memicu persatuan dunia dalam memicu upaya perlawanan terhadap Covid-19. Tidak hanya itu, gencatan senjata global dapat menciptakan kondisi pemulihan yang terkoordinasi, berkelanjutan, serta inklusif dari pandemi.
Sejak 23 Maret 2020, Guterres kerap menyerukan gencatan senjata global. Namun, Dewan Keamanan PBB membutuhkan waktu tiga bulan untuk mendukung seruan Guterres menyusul ketegangan yang terjadi antara Amerika Serikat dan Cina.
“Harapan saya adalah, para pemimpin akan cukup rendah hati dalam mengenali kerapuhan kami dan memahami bahwa yang kami butuhkan adalah persatuan, solidaritas dan kerjasama internasional,” tutup Guterres. [Mohamad Deny Irawan]