Ponorogo, Gontornews — Reuni Akbar dalam rangka Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor dimulai dengan seruan takbir. Secara serentak ribuan alumni, santri dan seluruh keluarga besar Pondok Modern Gontor memekikkan Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Reuni Akbar ini merupakan bagian dari acara puncak Peringatan 90 Tahun Gontor yang dihadiri alumni dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, Sabtu, (3/9).
Di atas panggung hadir antara lain Pimpinan Pondok Dr KH Abdullah Syukri Zarkasyi MA, KH Hasan Abdullah Sahal, KH Samsul Hadi Abdan SAg. Juga hadir para alumni senior yang menjadi anggota Badan Wakaf, tokoh nasional, dan pejabat pemerintah seperti KH Akrim Mariyat, Dr Hidayat Nurwahid, Prof Dr Din Syamsuddin, Ismail Abdullah Budi Prasetyo, Dr AM Fachir, KH Abdullah Baharmus, dan lain sebagainya.
Ketua Panitia 90 Tahun Gontor Ismail Budi Prasetyo memberikan apresiasi besar atas kehadiran para alumni Gontor dari berbagai daerah. Ismail mengaku kaget, ternyata acara ini masih dihadiri angkatan 1950-an di samping angkatan baru. “Semoga Allah memberikan ridha-Nya,” ujarnya.
Pertemuan ini, menurutnya, antara lain untuk muhasabah dan introspeksi diri setelah perjalanan 90 tahun pondok ini dirintis Trimurti. “Kami betul-betul berterima kasih antum semua bersedia meluangkan waktu. Juga pada narasumber semua, semoga Allah memberikan balasan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas penyambutan, tempat dan segala macam penyambutan yang kurang berkenan. Semua alumni rindu pada ‘ibu kandungnya’,” terangnya.
Dalam acara Reuni Akbar, KH Hasan Abdullah Sahal dengan gaya khasnya menyampaikan dengan jujur alumni yang datang penting dan nomor satu. Mereka berfikir maksimal dari rumah berhari-hari ingin mensyukuri 90 tahun Gontor dengan maksimal.
Seraya tersedu, Kiai Hasan mengajak seluruh alumni untuk berfikir bagaimana berbuat baik seakan-akan hidup selamanya dan berbuat untuk akhirat seakan-akan mati besok.
Gontor ikut berjuang merebut kemerdekaan namun kiai tidak mencari nama dan pengakuan. “Sejak zaman penjajahan Gontor ada di depan,” paparnya.
Acara peringatan 90 tahun ini sekaligus memaknai tema “Mengestafetkan Nilai-nilai Perjuangan untuk Kemuliaan Umat dan Bangsa.” Sehingga Pondok Gontor, alumni dan seluruh keluarga pondok modern harus tetap berpegang kepada prinsip dan nilai-nilai yang diwariskan Trimurti.
“Nilai-nilai Gontor menembus sekat marhalah, golongan, organisasi, politik, sampai sekat doa qunut,” tegas putra Trimurti KH Ahmad Sahal ini.
Reuni Akbar Peringatan 90 Tahun Gontor ini dihadiri ribuan alumni dari berbagai marhalah. Panitia memusatkan kegiatan ini dengan membuat panggung besar dan tenda yang membentang luas di halaman Masjid Darussalam Gontor sampai ke Gedung Saudi.
Sementara Gedung Balai Pertemuan Pondok Modern dan gedung di kanan kirinya dipenuhi alumni dan keluarganya. [Ahmad Muhajir]