Bogor, Gontornews – Kabupaten Bogor, khususnya wilayah bagian barat, kini memiliki destinasi wisata baru. Tepatnya di Desa Pabangbon, Kecamatan Leuwiliang. Destinasi baru itu bernama “PeWE” alias Pesantren Wisata. Lho?
Namanya terdengar aneh. Tapi tidak bagi sang founder-nya: Abi Syamsuddin. “Ini bukan wisata biasa. Tapi wisata luar biasa,” ujarnya kepada gontornews.com.
Dinamakan pesantren karena di lahan berbukit dan hutan seluas 8 hektare ini terdapat pesantren. Di pesantren ini, para santri yang datang dari berbagai daerah di Indonesia dididik menjadi guru yang mengajarkan Al-Qur’an bersanad qiraat Ashim. Para santri yang berasal dari keluarga dhuafa atau anak yatim itu dipersiapkan untuk menjadi ulama. Pengelola pesantren tidak memungut bayaran kepada para santrinya. “Semuanya gratis,” papar Abi. Lalu dari mana biaya operasional pesantren itu?
Di lahan, yang sebagian masih berupa hutan ini, telah berdiri asrama putra dan asrama putri. Juga sebuah masjid yang menjadi pusat aktivitas para santri dalam pembelajaran.
Selain itu juga ada arena bermain anak, arena berkuda, arena memanah, kolam renang, kolam ikan untuk terapi, taman bunga, taman kelinci, taman edukasi, cafe dan resto, deck view, area camping, area outbound dan air terjun. Pemasukan dari tempat-tempat wisata ini digunakan untuk membiayai operasional pesantren. “Pengunjung tempat wisata ini secara tidak langsung akan beramal atau bersedekah,” ujar Abi. Karena itulah tagline destinasi wisata baru ini, yaitu: Sedekah sambil wisata. Wisata sambil sedekah.
Abi Syamsuddin menyebutkan, dengan menyandang nama pesantren maka lokasi wisata ini in syaa Allah akan bebas dari ‘aroma maksiat’ yang biasanya lekat dengan dunia wisata. “Pengunjung di sini in syaa Allah akan terseleksi. Mereka yang punya niat untuk berbuat maksiat tidak akan mengunjungi tempat ini,” tandasnya.
Sejak dibuka secara resmi untuk pengunjung pada tanggal 2 Syawwal lalu, pengunjung destinasi wisata ini tersegmentasi dengan sendirinya. “Mereka yang berkunjung ke sini berasal dari sekolah-sekolah Islam seperti SDIT, kelompok-kelompok pengajian, dan lembaga-lembaga Islam lainnya,” ungkap Abi.
Pada tanggal 15 Mei atau 15 Syawwal, misalnya, Ikatan Keluarga Muslim Kaffah Bogor menggelar acara di lokasi ini. Udara pegunungan yang sejuk dan suasana alam yang masih asri menjadi daya tarik tersendiri bagi destinasi baru ini.
Abi mengatakan, kondisi alam yang belum tersentuh ini akan terus dikembangkan dan dimaksimalkan. Baik untuk kepentingan wisata, pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar, maupun untuk kepentingan pendidikan Islam, termasuk pesantren. “Taman bunga yang ada akan kita kembangkan sehingga akan ada seribu jenis bunga,” paparnya.
Selain itu, juga akan dibuat peternakan lebah, budidaya ikan, peternakan domba, dan air minum dalam kemasan. “Di sini banyak sumber mata air dan kualitasnya bagus. Bisa langsung diminum,” kata Abi sembari menyebutkan saat ini ada sekitar 50 orang warga sekitar pesantren menggantungkan penghasilannya dari destinasi wisata baru ini.
Karenanya, dengan menguatkan ekonomi pesantren maka secara otomatis perekonomian warga sekitar akan makin kuat. “Penguatan ekonomi akan membuat pesantren mandiri dan netral. Tidak hanyut oleh kepentingan-kepentingan tertentu,” tegasnya.
Ia menuturkan, Pesantren Wisata tidak hanya memberi lahan pekerjaan bagi warga sekitar. Tapi juga memberikan pendidikan agama, termasuk membaca Al-Qur’an.
Abi berharap PeWE akan menjadi destinasi wisata yang unggul dan rujukan wisata berbasis tauhid, adab dan akhlak. []