Manila, Gontornews — Presiden Filipina yang baru terpilih, Rodrigo Duterte, membuat gebrakan dengan meminta rakyatnya menembak dan membunuh pengedar narkoba yang melawan di lingkungan mereka.
Duterte mendesak masyarakat untuk membantu dalam perang melawan kejahatan dengan imbalan hadiah, demikian saat berbicara di televisi, Sabtu (4/6).
Pria 71 tahun itu mengatakan di selatan Kota Davao, presiden akan memberi imbalan. Sebelumnya telah ditetapkan oleh walikota yang akan memberi polisi lebih dari ΓΒ£ 2.000 untuk membunuh pengedar narkoba.
Seperti dikutip World Bulletin, Senin (6/6), salah seorang tokoh yang terkenal di kota itu mengatakan, Γ’β¬ΕSilakan hubungi kami, polisi, atau melakukannya sendiri jika Anda memiliki pistol. Anda memiliki dukungan dari saya.Γ’β¬Β
Γ’β¬ΕJika pengedar narkoba menolak ditangkap atau menolak untuk dibawa ke kantor polisi dan mengancam warga dengan pistol atau pisau, Anda dapat membunuhnya. Tembak dia dan saya akan memberikan medali.Γ’β¬Β
Peringatan Duterte ini sebagai sikap negara dalam menghadapi perdagangan obat ilegal yang sudah meluas di masyarakat bahkan polisi juga terlibat.
Duterte memberikan pernyataan setelah memenangkan pemilihan presiden Mei 9 lalu dan sekaligus memenuhi janji untuk mengakhiri kejahatan dan korupsi dalam waktu enam bulan dari awal masa kepresidenannya.
Ia juga mengatakan, di kalangan warga Filipina yang putus asa bahwa kejahatan ini tidak mungkin diberantas begitu juga pejabat polisi menganggap kampanye ini hanya sebagai retorika belaka.
Walikota kota terbesar kedua di negara itu, Cebu, telah membayar petugas untuk membunuh penjahat.
Thomas Osmena (67) mengatakan, ia telah memberikan lebih dari ΓΒ£ 2.000 kepada polisi karena membunuh tiga orang yang diklaim sebagai pengedar narkoba. [Fathurroji/Rus]