Washington, Gontornews — Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyatakan belasungkawa atas kematian petinju legendaris Muhammad Ali.
“Seperti orang lain di planet ini, Michelle dan saya berduka atas kepergiannya,” kata Obama dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip www.nbcnews.com, Sabtu (4/6).
“Tapi kami juga berterima kasih kepada Tuhan karena betapa beruntungnya kita telah mengenalnya, jika hanya untuk sementara waktu, karena betapa beruntungnya kita semua bahwa The Greatest memilih untuk memberi waktu kita.”
Obama mengatakan dia terus menyimpan sepasang sarung tangan Ali yang dipajang di Gedung Putih, di bawah ikon foto tahun 1965, saat Ali yang ketika itu 22 tahun berdiri setelah memukul jatuh Sonny Liston.
“Saya terlalu muda ketika itu untuk memahami siapa dia. Saat itu dia masih Cassius Clay, sudah meraih medali emas Olimpiade. Dia belum menapaki perjalanan spiritual yang akan membawanya ke iman Muslimnya, pengasingan dirinya di puncak kejayaannya, dan menetapkan panggung untuk kembali ke kebesarannya dengan nama yang familiar bagi kaum tertindas di daerah kumuh Asia Tenggara dan desa-desa di Afrika. Mereka bersorak sorai seperti penonton di Madison Square Garden,” kata Obama.
“Dia pernah menyatakan ‘Saya orang Amerika’,” lanjut Obama.
“‘Saya bagian dari Anda yang tidak diakui. Tapi terbiasa bagi saya — hitam, percaya diri, sombong. Nama saya, bukan milik Anda; agama saya, bukan milik Anda; tujuan saya, milik saya sendiri.’ Itulah Ali. Saya mengetahuinya sesuai usia saya — bukan hanya terampil sebagai penyair di depan mik sebagaimana dia seorang petarung di ring, tetapi seorang pria yang berjuang untuk apa yang diyakini kebenarannya. Seorang pria yang berjuang untuk kita.”
Presiden Obama menambahkan: “Dia tidak sempurna, tentu saja. Untuk semua sihirnya di ring, dia bisa ceroboh dengan kata-katanya, dan penuh dengan kontradiksi sebagaimana perkembangan imannya. Tapi dia luar biasa, menginspirasi, bahkan semangatnya yang tak berdosa akhirnya memenangkannya. Penggemarnya lebih banyak dari musuhnya, mungkin karena di dalam dirinya, kita berharap melihat sesuatu dari diri kita sendiri.”
“Dia mengguncang dunia, dan dunia yang lebih baik untuknya. Beristirahat dalam damai, Champ,†tulis Presiden Obama dalam akun Twitternya. [Rusdiono Mukri]