Ponorogo, Gontornews – Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ushuluddin, Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor: Dr Hasib Amrullah, M.Ud, Dr Moh. Isom Mudin, M.Ud, dan satu mahasiswa IQT Ishmail melaksanakan program pengabdian masyarakat yang dilakukan bersama mitra Toko Aria Stationary Ponorogo, pada Agustus – Desember 2024. Analisis situasi menunjukkan bahwa 60% karyawan memiliki risiko ‘burnout syndrome’ akibat tekanan pekerjaan yang tinggi, yang berdampak pada kesehatan mental dan produktivitas mereka.
Kegiatan ini mencakup edukasi tentang ‘burnout syndrome’, pendampingan spiritual berbasis Terapi Sufistik Illaj Qudsi (TSIQ) berbasis Risale-I Nur Said Nursi, peningkatan fasilitas tempat ibadah yang kondusif, penyediaan teknologi pendukung seperti aplikasi Muthala’ah Risale-i Nur, penyediaan buku terapi spiritual dan tuntunan perempuan serta buku panduan shalat khusyuk.
Terapi ini dilakukan melalui tiga tahap utama: Pertama, Pemberian Sugesti Tauhid: Membaca buku-buku spiritual (Risale-I Nur) secara berkala untuk membangun pola pikir positif dan konstruktif. Kalimat inspiratif dalam buku ini membantu individu memahami kehidupan secara mendalam dan menggantikan pikiran negatif dengan yang positif.
Kedua, Terapi Ketahanan Ruh dengan Shalat Khusyuk. Shalat versi Risale-I Nur memberikan pemahaman mendalam tentang makna waktu shalat, seperti Shubuh dan Isya’, sebagai sarana pengelolaan stres dan penguatan spiritual.
Ketiga, Terapi Tasbihat Pagi dan Sore. Dzikir sederhana yang dilakukan rutin di pagi dan sore hari ini mampu menenangkan pikiran, meningkatkan rasa syukur, dan mengarahkan fokus pada hal-hal positif. Pelatihan dan terapi ini diharapkan dapat memperkuat kesejahteraan mental, emosional, dan spiritual karyawan untuk mengatasi burnout secara efektif.
Pendampingan berbasis Model Terapi Illah Qudsi terbukti sangat efektif dalam mengatasi burnout. Dengan tingkat keberhasilan yang mencapai 95%, terapi ini tidak hanya berhasil mengurangi stres kerja yang dialami oleh peserta, tetapi juga memperkuat aspek spiritual mereka. Dampak positif ini secara keseluruhan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan mental dan emosional, serta kinerja peserta di tempat kerja. Berdasarkan hasil yang sangat positif, disarankan agar Model Terapi Illah Qudsi diterapkan secara berkelanjutan.
Model ini dapat diterapkan tidak hanya di Toko ARIA, tetapi juga di tempat kerja lain, sebagai metode efektif dalam manajemen stres dan peningkatan kesejahteraan spiritual. Untuk keberhasilan yang lebih maksimal, melibatkan semua pihak, termasuk manajemen, dalam mendukung pelaksanaan terapi ini sangat penting. Hal ini bisa dilakukan dengan menyediakan waktu khusus untuk kegiatan dzikir bersama atau sesi pembinaan spiritual di tempat kerja.
Selain itu, evaluasi berkala perlu dilakukan untuk memantau dampak terapi ini dalam jangka panjang, guna memastikan keberlanjutan hasil yang telah dicapai. Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan bahwa penguatan spiritual melalui pendekatan tauhid dapat menjadi solusi efektif dalam menghadapi burnout, dengan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual ke dalam kehidupan pekerjaan sehari-hari. []