Jakarta, Gontornews — Sebagai seorang hamba Allah SWT kita harus terus menjaga ketulusan niat dalam segala perbuatan. KH Abdullah Gymnastiar menjelaskan, “Amal shalih yang benar-benar hanya berdua dengan Allah, makin banyak amalan yang kita rahasiakan, hanya Allah saja yang tahu, maka makin dekat kita dengan keikhlasan.”
Cek saja ada tidak amalan rahasia kita dengan Allah? Kita rata-rata posting di sosial media tentang apa saja kebaikan yang telah dilakukan setiap harinya. Sehingga menjadikan amalan di dunia ini berdasarkan penilaian makhluk. “Hati-hati yang punya followers, jangan sampai menuhankan medsos,” tekan Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid itu kepada Gontornews.com.
Dalam acara ODOJ (One Day One Juz) Bangun Negeri yang digelar di Masjid Istiqlal Jakarta pada Ahad (14/8/22) lalu, kiai yang biasa disapa Aa Gym itu kemudian menerangkan bahwa cara melatih diri agar bisa terus ikhlas berbuat tanpa mengharapkan pujian atau penilaian orang ialah dengan ada atau tidak adanya orang.
Kalau tidak ada orang bagus, itu berarti amalannya karena Allah. “Penting itu bukan untuk dipuji orang, tapi diterima Allah,” jelas pria kelahiran 29 Januari 1962 itu. Jika orang terus menghina kita apa yang aneh? Nabi kita aja sempurna, amalnya perjuangannya tetap dihina. “Masa kita yang hina betulan tetap tidak terima, kita kan hina asli, cuma gak ngaku,” sambung Aa Gym. Dan penghinaan ke kita itu cetek dibanding kehinaan kita aslinya.
Dipuji dan dihormati orang rame-rame jauh lebih bahaya daripada dihina dan dicaci maki. Karena orang yang senang dipuji itu bisa nagih. Ingin dihormati, ingin dipuji itu nagih, akibatnya dekat dengan sifat munafik. Sibuk membagus-baguskan casing (topeng) daripada isi. Orang yang senang dipuji hidupnya acting, capek, serta hina.
Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan hartamu, tetapi melihat hati dengan amal. “Kita seharusnya sibuk memperbaiki hati dan amal kita. Kalau casing terserah Allah SWT,” pungkas kiai asal Bandung tersebut. [Edithya Miranti]