Jakarta, Gontornews – Berdiri sejak tahun 1926, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) kini menginjak 100 tahun dalam hitungan tahun Hijriyah. Menandai peringatan 100 tahun usia PMDG, ribuan orang yang terdiri dari kiai, santri, alumni, dan tamu undangan melakukan sujud syukur bersama di Masjid Jami’ Gontor Ponorogo Jawa Timur pada Rabu, (27/9/2023).
Sujud syukur sendiri merupakan wujud kesyukuran dari keluarga besar PMDG kepada Allah SWT yang senantiasa menjaga pondok tercinta sampai titik ini di usianya yang menuju 100 tahun. Tidak hanya di kampus pusat saja, seluruh kampus cabang PMDG putra juga mengadakan sujud syukur serentak di waktu yang sama. Selain itu, ada pula 483 pondok alumni di seluruh penjuru Indonesia yang ikut mengadakan sujud syukur atas peringatan 100 tahun PMDG.
Adapun peringatan 100 tahun Gontor, di PMDG kampus putri Mantingan, Ngawi berlangsung esok harinya, Kamis (28/9/2023). Ribuan santriwati PMDG Kampus Putri 1 dan 2 di Ngawi mengikuti serangkaian acara peringatan ini. Pada acara ini dilangsungkan sambutan-sambutan oleh para tokoh. Diantaranya adalah Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, hingga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam sambutannya Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si mengatakan, di umurnya yang mulai memasuki abad kedua, Gontor telah memberikan kontribusi yang luar biasa bagi umat dan bangsa. Termasuk kontribusi mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Kontribusi pondok Gontor luar biasa, untuk indeks pembangunan manusia di Indonesia, juga kontribusi untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa,” kata Gubernur Khofifah.
Gubernur Khofifah juga berbicara mengenai membangun peradaban dunia dari Indonesia. Dalam hal ini pendidikan hal utama yang harus diperhatikan. Termasuk pendidikan karakter yang lekat pada lingkungan pondok pesantren. Efek berganda kehadiran pondok pesantren, termasuk di dalamnya pondok Gontor, sesungguhnya menjadi modal sosial yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami. Mudah mudahan silaturahim ini bisa mendekatkan secara pikiran, programatik dan gerakan agar kita bisa membeseiringi seluruh program pembangunan di Jawa Timur secara komprehensif. Terima kasih dan selamat milad yang ke-100. Di satu abad Gontor hari ini artinya juga saat ini kita sudah memasuki abad ke-2 Pondok Gontor. Yang mudah-mudahan terus berkembang memberikan kemanfaatan yang besar,” tutupnya.
Pada kesempatan ini, bersama Pimpinan PMDG, Wakif Masjid yang diwakili oleh Al-Ustadz Dr. K.H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. selaku salah satu anggota Badan Wakaf beserta istrinya, Ibu dr. Hj. Diana Abbas Thalib, Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si juga meresmikan Masjid Baitul Fauziah Pondok Gontor Putri 1.
Masjid Baitul Fauziah merupakan wakaf dari keluarga Abbas Thalib. Nama Fauziah sendiri diambil dari nama Almarhumah Fauziah Abbas Thalib yang merupakan ibunda dari dr. Hj. Diana Abbas Thalib (istri Al-Ustadz Dr. K.H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A.).Sebelumnya, keluarga Abbas Thalib juga telah mewakafkan Masjid Baitul Abbas Thalib di PMDG Putri Kampus 2.
Masjid yang berdiri di atas lahan seluas 2.750 m2 ini dapat menampung sekitar 5000 jama’ah. Dengan kombinasi arsitektur dari Masjid Nabawi dan Masjid Maroko, ditambah menara dengan ketinggian 36 meter serta satu kubah dengan ketinggian 17 meter, mengisyaratkan jumlah rakaat shalat fardu dalam sehari semalam. Lebih lanjut, pembangunannya memakan waktu kurang lebih 1 tahun 10 bulan 8 hari, terhitung dari bulan September 2021, dan selesai pada 27 November mendatang. Adapun biaya yang dihabiskan dalam Pembangunan masjid tersebut sebesar Rp19.240 juta.
Peresmian Masjid dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si., Pimpinan PMDG serta Wakif Masjid yang diwakili oleh Al-Ustadz Dr. K.H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. selaku salah satu anggota Badan Wakaf beserta istrinya, Ibu dr. Hj. Diana Abbas Thalib. Selain itu, sejumlah pejabat pemerintah, dan tokoh-tokoh masyarakat, juga turut menghadiri acara tersebut.
Acara dimulai pada pukul 12.00 WIB, secara simbolis dengan penekanan tombol peresmian dan hentakan takbir K.H. Hasan Abdullah Sahal yang mengiringi terbukanya gorden nama Masjid Baitul Fauziah. Selanjutnya, K.H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. sebagai pihak yang mewakili wakif menandatangani prasasti, bersama dengan Pimpinan PMDG sebagai pihak penerima wakaf. Di saat yang bersamaan hadir pula Ibu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. sebagai saksi penyerahan wakaf masjid tersebut.
Rentetan peresmian diakhiri dengan pemotongan pita serta perfotoan Pimpinan PMDG beserta para tamu undangan di depan Masjid dan Mihrab Baitul Fauziah. Kemudian, para tamu undangan diperkenankan untuk berkeliling Masjid Baitul Fauziah sambil melihat galeri foto proses pembangunan masjid. Acara kemudian dilanjutkan dengan shalat Dzuhur berjamaah dan Sujud Syukur Peringatan 100 Tahun Gontor di Masjid Baitul Fauziah bersama para tamu dan santriyah.
Dr. K.H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. dalam sambutannya, beliau menyetujui apa yang menjadi cita-cita Gontor bukanlah mimpi belaka, “Moto ‘Menghadirkan Nilai-Nilai Islam’ bukanlah euforia belaka, namun itu adalah sebuah misi Gontor sedari awal didirikannya. UNIDA yang telah unggul sebelum tahun 2025, itu sudah membuktikan bahwa Gontor tidak sedang euforia untuk menghadirkan nilai-nilai Islam, bagi Gontor ini bukan mimpi”.
“Memasuki seratus tahun kedua dengan modal besar yang dimiliki, sesungguhnya Gontor tidak hanya bertemu dengan peluang besar, tetapi juga dengan tantangan-tantangan yang tidak kalah besar. Namun, semangat Gontor telah mendunia, semangat Gontor tidak pernah lelah, tidak putus asa, tidak mengenal balik badan lalu tidak melanjutkan perjuangan. Kata Kiai Sahal ‘Bondo Bahu Lek Perlu Sak Nyawane Pisan’ tiada kata kembali di sini,” pungkas Ustadz Hidayat. []