Di tengah kecaman dunia terhadap Rusia, banyak pihak menyoroti militer dan sikap ‘Kremlin’ yang menginvasi Ukraina. Namun mereka abai terhadap dinamika keislaman di negara tersebut. Di negeri ‘beruang merah’, Islam tumbuh sebagai kearifan yang mewarnai kehidupan di negara yang kini dipimpin Vladimir Putin. Seperti apakah Islam di Rusia? Wartawan Majalah Gontor M Deny Irawan berdialog dengan Mufti yang juga ketua Majelis Ruhani Muslim Rusia Syekh Albir Krganov saat dia mengunjungi Jakarta pada Juni 2022.
“Saat ini ada 20-30 juta Muslim di Rusia. Bahkan, belum lama ini, Presiden Rusia Vladimir Putin ikut serta meresmikan sebuah masjid di ibukota Moskow yang diberi nama Masjid Katedral (The Cathedral Mosque),” ungkapnya. Lebih lanjut, mari kita simak petikan dialog antara keduanya berikut ini.
Seperti apa hubungan Anda dengan Muslim di negara lain?
Kami dengan senang hati menerima berbagai undangan dari delegasi Islam di Indonesia yang sempat berkunjung ke Rusia, dan juga negara lain. Kali ini, kami sangat senang dan terhormat untuk mengunjungi Indonesia dalam rangka ini.
Kami sangat menghormati masyarakat Indonesia dan menyaksikan kehidupan masyarakat Indonesia dari dekat. Kami sangat terbuka untuk berbagi dialog dan kerjasama antara kedua negara, baik dari segi kegiatan pendidikan Islam maupun pertemuan yang melibatkan Majelis Ulama Indonesia dan Majelis Spiritual Muslim Federasi Rusia.
Apa pendapat Anda tentang Islam di Indonesia?
Kami memahami dan mengerti bahwa Indonesia sebuah negara yang luar biasa. Kami melihat umat Islam di Indonesia telah mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW yang mendakwahkan Islam 14 abad yang lalu. Islam berkembang pesat, memasuki relung hati masyarakat Indonesia dan juga kami.
Kami melihat, dari perspektif Islam, Indonesia merupakan negara yang sangat modern. Indonesia mampu memperlihatkan sesuatu yang, boleh saya katakan, sebagai percontohan bagi negara-negara lain dengan mengikutsertakan peran wanita dalam keorganisasian keagamaan. Sebagai seorang agamawan, hal ini penting sekali karena dengan demikian Indonesia mampu melestarikan risalah kenabian dari Nabi Muhammad SAW.
Kami sebagai warga Rusia dan sebagai umat Islam Rusia merasa sangat penting untuk terus meningkatkan hubungan antara kedua negara dan antara umat Islam Rusia dengan umat Islam Indonesia. Kami sengaja datang ke Indonesia untuk menyaksikan kehidupan para Muslim di Indonesia. Tentu saja, kami sangat ingin kerjasama antara kedua negara semakin meningkat.
Bagi kami, tentu saja, sangat penting untuk bertukar pengalaman dengan Indonesia di bidang keislaman. Kami di Rusia banyak menerima delegasi dari parlemen Indonesia dan organisasi Islam. Dalam hal ini kami ingin mengatakan bahwa Indonesia memiliki satu wibawa dan pengaruh yang besar sekali di dunia Islam. Kami mengikuti seluruh pengalaman di bidang ini, bidang pendidikan, mengenai peran perempuan di bidang keorganisasian Islam di Indonesia. Kami sangat ingin bertukar pengalaman dalam hal ini dengan komunitas Muslim di Indonesia.
Berapa jumlah Muslim di negara tempat Anda tinggal?
Dalam perhitungan kami, ada sekitar 20-30 juta Muslim di Rusia. Sejak 1100 tahun yang lalu, kami menerima Islam secara sukarela. Tercatat, ada tiga orang sahabat Rasulullah SAW yang membawa Islam melalui Volga, Bulgaria, yaitu Abdurrahman bin Zubair, Zubair bin Jaddah, dan Utsman bin Tolhah. Mereka menyebarkan dan mengajarkan Islam sehingga agama ini diterima oleh masyarakat Rusia dengan sukarela.
Dalam 20 tahun terakhir, ada lebih dari 8 ribu masjid yang dibangun Rusia. Ada pula 150 lembaga pendidikan Islam tingkat menengah, 20 perguruan tinggi Islam dan sebuah akademi ilmu pengetahuan Islam yang dibangun di Rusia. Pemerintah juga mendirikan sebuah yayasan yang mendukung sektor pendidikan Islam, serta menyiapkan anggaran hingga 20 juta dolar AS setiap tahunnya.
Sebagai perbandingan, pada masa pergolakan revolusi sosialis, ada sekitar 14.700 masjid yang dihancurkan. Ini keprihatinan yang luar biasa. Namun Rusia hari ini telah bertransformasi menjadi negara modern yang terbuka bagi semua agama.
Seperti apa kesungguhan negara Anda melindungi agama, khususnya Islam?
Kami juga ingin menyampaikan bahwa Rusia memiliki undang-undang dasar yang mencantumkan suatu pengertian tentang Ketuhanan yang Mahaesa. Bahkan, kami memiliki sekitar 300 undang-undang beserta turunannya yang mengatur tentang permasalahan agama dan kebebasan beragama.
Secara spesifik, Rusia bahkan memiliki satu undang-undang khusus yang melarang penghinaan agama. Sebab itu, saya bisa memastikan bahwa kasus karikatur Nabi Muhammad SAW seperti yang terjadi di Prancis tidak akan pernah terjadi di Rusia. Ada pula undang-undang yang melarang penistaan terhadap teks-teks keagamaan di Rusia.
Saat ini, saya menjabat sebagai anggota dari lembaga yang bernama chamber of civil. Lembaga ini dibentuk langsung oleh Presiden Rusia yang bertugas untuk membahas undang-undang sebelum undang-undang itu ditujukan ke parlemen untuk disahkan.
Bagaimana komitmen Pemerintah Rusia mengembangkan pendidikan Islam?
In syaa Allah, kami akan membuka lembaga pendidikan Islam di Moskow pada September mendatang. Tidak hanya itu, pemerintah juga telah menyiapkan lahan seluas 6 hektare untuk pembangunan pusat studi antaragama yang terdiri dari pusat-pusat keagamaan mulai dari Islam, Kristen, Budha, Yahudi dan semua agama yang ada di Rusia.
Semua anggota dari delegasi kami yang mewakili Republik Dagestan, Republik Tatarstan, Republik Bashkortostan dan Moskow siap berdialog dan bekerjasama, berbisnis, dan bidang-bidang yang lain.
Indonesia akan merayakan kemerdekaannya pada 17 Agustus. Adakah pesan khusus dari Anda?
Rakyat Indonesia akan memperingatkan hari kemerdekaan mereka pada 17 Agustus mendatang. Dalam hal ini, kami sampaikan dalam perang melawan Jepang, ada sekitar 1000 orang Islam dari Uni Soviet yang gugur. Bahkan, orang dari daerah saya yang gugur melawan Jepang saat itu.
Dalam sebuah hadits yang disebutkan oleh hazrat, ada juga gejala mengenai tipikal dari akhir dunia kita, Dajjal. Boleh dikatakan, Dajjal memiliki tulisan Kafir di kepalanya. Kalau lambang swastika Jerman dibelah menjadi dua, maka akan ada lambang atau tulisan yang mirip Dajjal. Maka orang yang benar-benar beragama tidak bisa setuju dengan ideologi fasisme, nasionalisme, tirani. Karena Tuhan yang Mahaesa menciptakan kita sebagai orang yang bebas dan merdeka. Seperti dikatakan dalam Alquran, tidak ada kekerasan dan kekerasan tidak bisa digunakan untuk memaksakan sebuah agama.
Apa yang Anda lakukan di tengah situasi perang di Ukraina?
Pada 26 Mei, saya sendiri hadir di bekas wilayah Ukraina, Donbas, dan melihat umat Islam bergabung dengan organisasi kami. Orang-orang yang tinggal di Donbas banyak sekali yang beragama Islam dan menyempatkan diri bercerita kepada saya tentang bagaimana kondisi mereka selama 8 tahun saat pasukan Ukraina menyerang dan menghina mereka.
Selama 8 tahun, situasi di sekitar daerah Donbas seketika sirna dan Rusia tidak punya pilihan lain untuk menghentikan serangan di Donbas. Selama 8 tahun ini pula, ribuan orang telah dibunuh di Donbas. Sebenarnya, orang beragama di Rusia sangat mendukung sikap dari pimpinan Rusia. Kami sebenarnya bisa membina mereka jika mereka tidak mau bekerja dengan fasisme.
Menurut pendapat kami, ini sebuah penghinaan bagi seluruh umat Islam di dunia. Ini seperti insiden eksekusi Saddam Husein di depan umum yang dilakukan seperti binatang. Ini hal penting yang perlu diketahui masyarakat dan bangsa-bangsa di dunia.
Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pemerintah Indonesia dan organisasi-organisasi Islam mengenai sikap mereka terhadap konflik yang terjadi di Donbas, Ukraina.[]