Riyadh, Gontornews — Otoritas Arab Saudi telah memberlakukan larangan bepergian terhadap 17 kerabat ilmuwan terkemuka Salman al-Awda, yang telah ditahan selama hampir empat bulan. Demikian Human Rights Watch (HRW) melaporkan.
Seorang anggota keluarga Awda mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Ahad (7/1) bahwa seorang kerabat mengetahui larangan tersebut ketika mencoba untuk ke luar negeri.
Petugas imigrasi mengonfirmasi kepada anggota keluarga bahwa istana telah memberlakukan larangan tersebut untuk alasan yang tidak diketahui.
Pihak berwenang Saudi menangkap Salman al-Awda, seorang tokoh gerakan Kebangkitan, pada tanggal 7 September 2017.
Anggota keluarga tersebut mengatakan kepada HRW bahwa Awda ditahan karena menolak untuk mematuhi perintah pemerintah Saudi untuk mencuit teks tertentu untuk mendukung blokade terhadap Qatar.
Sebagai gantinya, Awda memasang sebuah tweet pada 9 September, dengan mengatakan: “Semoga Tuhan menyelaraskan antara hati mereka demi kebaikan rakyat mereka” – sebuah seruan nyata untuk rekonsiliasi antara negara-negara Teluk, HRW mengatakan.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memberlakukan boikot terhadap Qatar pada 5 Juni, menuduh Qatar membantu “teroris” dan memiliki hubungan dekat dengan Iran. Namun Qatar membantah tuduhan tersebut. [Rusdiono Mukri]