Bogor, Gontornews – Selama tiga hari, Senin – Rabu (2-4/6/2025), Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Insantama Leuwiliang menggelar acara Pesantren Wisuda. Kegiatan yang diselenggarakan di Kawasan Wisata Gunung Salak, Pamijahan, Bogor, itu diikuti oleh seluruh siswa kelas IX, putra dan putri.
Ditemani udara pegunungan yang sejuk dan suasana yang hening, para siswa memperoleh bekal untuk menjalani kehidupan setelah meninggalkan almamaternya. Mereka memperoleh motivasi dan penguatan spititual dari para guru dan pengurus Yayasan Amanah Insantama Leuwiliang.
“Kalian harus menjadi pribadi Muslim yang kuat. Kuat tsaqafah Islamnya, kuat aqidahnya, dan kuat kepribadiannya,” ujar Ketua Yayasan Amanah Insantama Leuwiliang, Ir H Ahmad Soim, ketika memberikan pembekalan kepada para siswa, Selasa (3/6/2025).
Menurut Ustadz Ahmad Soim, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah. Karena itu ia berharap para siswa tidak meninggalkan kebiasaan baik yang telah diajarkan para guru di sekolah. Termasuk kebiasaan melaksanakan shalat Dhuha, shalat Tahajud, membaca Al-Qur’an, dan puasa sunnah.
Ia menuturkan, untuk sukses menjalani kehidupan para siswa harus memiliki kepribadian yang kuat. Di antaranya memiliki integritas, kejujuran, dan kedisiplinan yang tinggi.
Mengutip hasil penelitian Thomas J Stanley tahun 2019, Ustadz Ahmad Soim menyebutkan faktor pertama dari 100 faktor penentu kesuksesan seseorang yaitu “Kejujuran” (Being honest with all People). Faktor kedua “Disiplin Keras” (Being well-disciplined) dan faktor ketiga “Mudah Bergaul” (Getting along with People).
Sementara faktor keempat yaitu “Dukungan dari Pasangan” (Having a Supportive Spouse) dan faktor kelima “Kerja Keras” (Working Harder than Most People).
“Kita lihat di sini, faktor kecerdasan intelektual (IQ) merupakan faktor ke-21, lulusan dari sekolah favorit merupakan faktor ke-23 dan menjadi lulusan terbaik hanya faktor ke-30,” terang Ustadz Soim.
Karena itulah, paparnya, SMPIT Insantama berupaya untuk memperkuat karakter para siswa termasuk memberikan bekal kepemimpinan (leadership) kepada para siswanya. []