Surabaya, Gontornews – Kota Surabaya telah dipercaya untuk menjadi tuan rumah untuk kegiatan berskala internasional bertajuk “Nordic Talk”. Kegiatan yang dihadiri empat duta besar dari negara-negara Nordic seperti Norwegia, Denmark, Finlandia dan Swedia, akan diselenggarakan Sabtu (21/4) mendatang.
Dikutip laman Antara, Sekretaris Utama Duta Besar Norwegia Simen Johan Willgohs saat menggelar jumpa pers di Pemkot Surabaya, Kamis (19/4), mengatakan, teripilihnya Surabaya lantaran dianggap sebagai kota yang maju. Kota yang berkembang pesat serta memiliki segudang prestasi dalam menangani permasalahan kota.
Selama dua hari para peserta yang tergabung dalam Nordik akan belajar sekaligus meminta solusi dalam mengatasi isu globalisasi di Kota Surabaya. Hal itu lantaran Surabaya dianggap mampu menangani persoalan isu globalisasi.
Simen juga mengatakan, isu yang menjadi problem utama di Indonesia dan dunia adalah solusi dalam mengatasi urbanisasi yang terus meningkat. Mengenai masalah tempat tinggal dan pembangunan infrastruktur serta transportasi.
“Setelah melihat dan mempertimbangkan, kami meyakini bahwa Surabaya sudah memiliki solusi. Hal itu yang membuat kami terdorong untuk belajar ke Surabaya,” kata Simen.
Ia melanjutkan, Surabaya memiliki progres yang cepat dalam mewujudkan kehidupan yang baik di kotanya. Salah satu contoh yang ditunjukkan adalah pembangunan taman dan trotoar yang dapat dinikmati warga Surabaya.
“Dari dalam mobil saya melihat anak-anak bermain di taman. Hal itu sangat menyenangkan, bahkan tidak hanya anak, tetapi orang tua juga turut senang,” katanya.
Selain taman dan trotoar, Simen juga menjelaskan kehidupan baik yang sudah ditunjukkan Surabaya adalah solusi energi terbarukan, transportasi dan edukasi pendidikan bagi warga Surabaya.
“Inilah yang membuat setiap orang ingin tinggal di kota Surabaya, sangat nyaman serta cocok untuk ditinggali,” ujarnya.
Simen berharap, nantinya Surabaya mampu membagikan ilmu kepada negara-negara Nordik. Bahkan, selama ini, dirinya mengaku jika negara Denmark dan Norwegia tidak bisa memecahkan masalah globalisasi tersebut.
“Bahwa tidak semua negara memiliki solusi, dan inilah yang membuat Dubes Norwegia sangat tertarik dengan solusi dan terobosan yang sudah dilakukan Surabaya selama 10 tahun terakhir,” katanya.
Tidak hanya belajar terkait isu global, keempat negara itu nantinya akan turut membagikan ilmu pelatihan bisnis dan pengembangan kota. Melalui pelatihan ini, Simen berharap ada timbal balik yang positif antarkedua negara.
“Skala bisnis Kota Surabaya dan Norwegia akan terus meningkat,” lanjutnya.
Untuk bisa lebih mendekatkan diri dengan warga Surabaya, rencananya, keempat peserta Nordick akan bertatap muka langsung dalam kegiatan car free day Jalan Darmo pada Ahad (22/4) mendatang.
“Kami ingin mendekatkan diri sekaligus tukar pikiran dengan warga Surabaya,” kata Simen.
Sementara itu, Kepala Sub-Bagian Layanan Informasi Humas Pemkot Surabaya Jefri S mengatakan, negara Finlandia menempati posisi teratas dalam hal pendidikan. Maka tidak menutup kemungkinan akan ada kerjasama yang lebih konkret antara Finlandia dan Surabaya.
“Di sana akan ditindaklanjuti atau tidaknya,” ujar Jefri.
Nantinya, kata dia, dalam kegiatan tersebut akan hadir empat duta besar dari negara-negara Nordik serta 50 peserta delegasi dari sektor pendidikan, kalangan bisnis dan beberapa universitas untuk duduk bersama membahas solusi mengatasi isu globalisasi di dunia. [Devi Lusianawati]