Bratislava, Gontornews — Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengatakan, negara yang dipimpinnya menolak masuknya umat Islam ke negerinya. Pernyataan ini disampaikan berkaitan dengan banyaknya imigran yang meminta masuk ke sejumlah negara Eropa.
“Ini mungkin terdengar tidak enak, tapi maaf Islam tidak memiliki tempat di Slovakia,†ujar Fico sebagaimana dilansir express, Jumat (27/5).
Menurut Fico, kehadiran Muslim di Slovakia dapat mengubah jatidiri negara tersebut. Dia mengatakan, masuknya Muslim ke negara tersebut bisa mengancam tradisi Cyrilo-Methodian yang telah lebih dulu mapan di Slovakia.
“Masalah bukan karena agama mereka, tapi Muslim dapat mengubah wajah negara,†paparnya.
Pernyataan Fico itu sangat keterlaluan dan tidak mencerminkan sosok seorang pemimpin yang mengayomi semua komunitas. Apalagi pernyataan ini muncul justru ketika dia akan mengambil peran sebagai ketua bergilir di Komisi Eropa.
Organisasi Islam di Slovakia menyebut penyataan Fico dapat membuat citra negaranya memburuk di mata dunia.
“Tidak hanya merugikan umat Islam Slovakia tetapi juga kepentingan negara sebagai negara berdaulat yang membangun posisinya di kancah internasional,†ujar pengurusnya.
Salah seorang juru bicara mengatakan, tak selayaknya Muslim menjadi target kebencian orang. “Kami tanya, apakah kami pantas menjadi target kebencian, bukan hanya dari internet dan di tempat umum, tetapi juga dari orang-orang yang seharusnya melindungi kami?†ucapnya lagi.
Pernyataan ini juga memunculkan kekhawatiran dan kemarahan dari pejabat Uni Eropa karena Slovakia termasuk dalam skema relokasi pengungsi.
Sejauh ini, Pemerintah Slovakia hanya menampung 169 pengungsi, dengan populasi warga negara mencapai 5,4 juta orang. [Ahmad Muhajir/Rus]