Washington, Gontornews – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berencana untuk menghadiri peresmian kantor kedutaan besar Amerika Serikat untuk Israel di Jerusalem Timur. Pernyataan ini sehubungan dengan rencana AS untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Rencana ini lantas mendapatkan kecaman dari sebagian besar negara-negara dunia karena disinyalir akan menetapkan Jerusalem sebagai ibu kota Israel dan bukan lagi Palestina.
Sebelumnya, dalam wawancara yang dilakukan oleh Fox News, PM Israel, Benyamin Netanyahu mengatakan akan sangat senang dengan kehadiran Presiden AS dalam peresemian kantor duta besar AS untuk Israel di Jerusalem.
Bulan lalu, Trump, dilansir Reuters, menwarkan bantuan kepada negara-negara sekutu untuk membangun kantor kedutaannya di Jerusalem. Tawaran ini membuat geram negara-negara Arab, dan sebaliknya, membuat ikatan AS-Israel semakin kuat dan ‘mesra’.
“Saya akan senang dengan kehadiran Trump di sini. itu adalah keputusannya. Ia akan mendapatkan undangan terbuka,” ungkap Netanyahu.
Keputusan pemindahan kantor kedutaan besar Amerika Serikat untuk Israel ke Jerusalem telah membuat marah warga Palestina. Keinginan untuk ‘meresmikan’ Jerusalem sebagai ibu kota Israel telah memicu kecaman dari seluruh duni. [Mohamad Deny Irawan]