Ankara, Gontornews — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pada 1 Maret bahwa Turki akan mencabut penguncian akhir pekan di kota-kota berisiko rendah dan menengah serta memberlakukan pembatasan hanya pada hari Ahad di kota-kota berisiko tinggi dan sangat tinggi saat negara itu memulai “normalisasi terkontrol” dalam penanganan virus korona.
Berbicara setelah pertemuan Kabinet, Erdogan mengatakan jam malam nasional Turki untuk hari kerja, mulai pukul 9 malam sampai jam 5 pagi akan terus berlanjut.
Hurriyetdailynews.com merilis, Presiden Erdogan juga mengatakan, pembelajaran tatap muka juga akan dimulai di provinsi berisiko rendah dan menengah, termasuk sekolah menengah dan atas.
Semua lembaga pendidikan prasekolah di seluruh Turki, sekolah dasar, kelas 8 hingga 12, melanjutkan kelas tatap muka, tambahnya.
Erdogan mengatakan kebijakan itu akan diperbarui setiap dua pekan berdasarkan kondisi setiap provinsi.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca memposting peta Turki di akun Twitter-nya, mengategorikan provinsi berdasarkan risiko penyebaran COVID-19.
Kota terbesar Turki, Istanbul, dikategorikan berisiko tinggi, sedangkan ibukota, Ankara, masuk kategori berisiko menengah. []