Ankara, Gontornews — Turki melanjutkan serangan udara di Afrin, Suriah utara, menghancurkan lebih dari selusin target dan ‘menetralkan’ setidaknya 34 pejuang. Mereka adalah kelompok bersenjata Kurdi Suriah YPG dan ISIS.
Kantor berita Turki Anadolu melaporkan pada hari Jumat bahwa angkatan bersenjata Turki menyerang 19 sasaran semalam, sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung di Suriah.
Menurut media Turki, serangan udara Turki dihentikan sebentar setelah Rusia menutup wilayah udara di atas Afrin, akibat jatuhnya jet Rusia di Provinsi Idlib.
Menurut Anadolu, sejak operasi dimulai pada 20 Januari, diperkirakan 1.062 pejuang YPG dan ISIS telah ‘dinetralisir’, sebuah istilah yang digunakan Turki untuk menyebutkan bahwa para pejuang telah terbunuh, ditangkap atau telah menyerah.
Pada hari Ahad, setidaknya 14 tentara Turki juga dilaporkan terbunuh dalam pertempuran tersebut.
Militer Turki mengatakan hanya “target teror” yang dihancurkan dalam operasi tersebut. Namun Kurdi Suriah mengatakan, desa-desa yang penuh dengan warga sipil juga telah berulang kali diserang. L ebih dari seratus orang terbunuh.
Rumah Sakit Umum Afrin seperti dikutip oleh Voice of America mengatakan, setidaknya 26 anak telah terbunuh dan 40 lainnya cedera akibat serangan Turki.
Sebelumnya, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan, sekitar 15.000 sampai 30.000 warga sipil telah mengungsi dari Afrin karena operasi itu.
Turki menegaskan, operasinya di Afrin “sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional”. Sebab, kehadiran YPG di Afrin merupakan “ancaman keamanan” bagi Turki.
Turki melihat YPG – yang dilatih, dipersenjatai dan didukung oleh AS untuk berperang melawan ISIS – sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan yang dilarang (PKK), yang telah melakukan perlawanan berdarah selama bertahun-tahun di negara itu. [Rusdiono Mukri]