Al-Quds, Gontornews — Ulama sekaligus Ketua Lembaga Akademik Ilmu Pengetahuan dan Warisan Sejarah al-Aqsha Syaikh Najih Bukairat menyerukan kepada warga Palestina di Tepi Barat dan al-Quds untuk melaksanakan i’tikaf selama bulan Ramadhan di Masjid al-Aqsha.
Syaikh Najih menegaskan, ibadah ini harus dilakukan siapapun termasuk anak-anak dan orangtua meskipun selama ini Israel membuat peraturan sepihak yang melarang umat Islam masuk ke wilayah al-Aqsha.
“Yang harus dilakukan warga di al-Quds adalah memanfaatkan bulan Ramadhan, menggiatkan perjalanan ke Masjid al-Aqsha baik anak-anak maupun orang tua dan tidak patuh pada prosedur yang diberlakukan penjajah Zionis,†katanya seperti diungguh Pusat Informasi Palestina (PIP), Selasa (7/6).
Dia mengimbau pentingnya i’tikaf di Masjid al-Aqsha sejak hari pertama bulan Ramadhan hingga akhir bulan.
“Langkah ini dengan sendirinya bisa menggagalkan penyerbuan-penyerbuan yang dilakukan para pemukim Yahudi ke area Masjid al-Aqsha dan menghidupkan kembali kota suci al-Quds,†ujarnya.
Seruan ini menyusul laporan adanya puluhan pemukim ilegal ekstrimis Yahudi yang pada hari pertama bulan Ramadhan menyerbu area Masjid al-Aqsha. Hal itu merupakan bentuk provokasi di tengah-tengah para jamaah yang sedang berpuasa.
Oleh sebab itu, salah satu ulama al-Quds ini menyerukan untuk mendukung warga al-Quds, bukan hanya untuk berbuka puasa di bulan Ramadhan, namun juga melalui pembangunan sekolah-sekolah dan pemberdayaan para pengangguran di sana.
“Tidak mungkin kita berbicara tentang al-Aqsha dan melindunginya tanpa melindungi manusia al-Quds,†tegasnya.
Dia juga menambahkan, “Kami ingin proyek pembangunan yang mengangkat manusia Palestina di al-Quds. Kami ingin Arab dan Islam mendirikan proyek perumahan di gerbang-gerbang al-Aqsha dan perkampungannya, agar tidak terjadi eksodus dari al-Quds ke luar,†tandasnya. [Ahmad Muhajir/Rus]