Manila, Gontornews — Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menghadiri konferensi internasional bertajuk 6th Asean Universities Conference on Islamic Finance (AICIF) di Hotel New World Makati Manila, Filipina, 14-15 November 2018. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisinis UNIDA Gontor, Khoirul Umam MEc didapuk sebagai salah satu panelis dalam konferensi internasional itu.
Selain Khoirul Umam, UNIDA Gontor juga mengirim Wakil Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam (YPTD), Dr Mulyono Jamal, Wakil Rektor 3 Dr Abdul Hafidz Zaid, Dekan Fakultas Syariah Dr Imam Kamaluddin, Dosen senior Hartomy Maulana, Ketua Program Studi Perbandingan Hukum, Ria Rahma dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Islam, Atika Rukmiati.
Selain UNIDA Gontor, pertemuan ini juga diikuti oleh sejumlah perguruan tinggi ternama di ASEAN seperti International Islamic University Malaysia (IIUM), Universiti Islam Sultan Shariif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia, Bogor serta tuan rumah Mindanao State University Filipina.
Acara yang dibuka oleh Sekretaris Anggaran dan Manajemen Belanja Filipina, Benjamin Diokno itu juga melibatkan presentasi dari 20 penelitian yang mengusung tema keuangan pembiayaan sukuk, inovasi pembiayaan, potensi keuangan Islam, perbandingan regulasi kebijakan tentang tantangan ekonomi syarah di Asia Negara serta diakhiri dengan pendalaman materi penelitian.
“Acara ini sangat bermanfaat selain sebagai wadah untuk berbagi hasil penelitian masing-masing negara di ASEAN juga dapat menjadi ajang silaturhaim antara akademisi dan praktisi keuangan syariah di ASEAN,” ungkap dosen Universitas Darussalam Gontor, Nurizal Ismail yang juga merupakan delegasi dari Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia kepada Gontornews.
Dalam pertemuan terakhir, perwakilan UNIDA Gontor, Khoirul Umam berkenan untuk menyampaikan makalahnya tentang potensi pembiayaan Islam baik dari segi kebijakan maupun institusi.
Lebih lanjut, Umam juga memperkenalkan sistem pembiayaan berbasis komunitas seperti di lembaga pendidikan, jamaah masjid serta Baitul Mal wa Tamwil (BMT). Menurut Umam, sistem pembiayaan berbasis komunitas sangat potensial di tengah kekuatan jaringan yang terbentuk di dalamnya.
“Modal yang berasal dari masyarakat dan eksistensi sistem pembiayaan berbasis komunitas juga sangat dekat dengan masyarakat dan pengusaha di unit usaha mikro,” kata Umam.
Sebagai tambahan, dalam penyelenggaraan AICIF selanjutnya, UNIDA Gontor akan bertindak sebagai tuan rumah yang rencananya akan diselenggarakan pada bulan November 2019 mendatang. [Mohamad Deny Irawan]