Jenewa, Gontornews — Badan Kesehatan Dunia, WHO, Jumat (23/7), mendorong kerjasama antarnegara dan WHO untuk melakukan penyelidikan tentang asal usul mula pandemi Covid-19. WHO berharap dapat membantu para ilmuwan untuk mengidentifikasi asal muasal pandemi setelah Cina menolak rencana penyelidikan tahap kedua.
Sehari sebelumnya, Cina menolak permintaan kedua WHO untuk melakukan penyelidikan tahap kedua. Beberapa negara seperti Amerika Serikat terus menyerukan penyelidikan lanjutan setelah penyelidikan tahap pertama tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, mengatakan bahwa Direktur Jenderal WHO dan Kepala Kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan pihaknya konsisten melakukan penyelidikan dengan maksud sains.
“Negara memiliki tanggung jawab untuk bergabung dan bekerjasama dengan WHO dalam semangat kemitraan. Sehingga para ilmuwan dapat memiliki ruang untuk mencoba menemukan asal muasal pandemi ini,” kata Jasarevic kepada Anadolu Agency.
“Sekarang negara-negara sedang mempelajari proposal yang diajukan Direktur Jenderal WHO pekan lalu. Mereka membutuhkan waktu. Kami menantikan masukan dan dialog yang konstruktif,” imbuhnya.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pihaknya telah berbicara dengan perwakilan negara-negara anggota WHO tentang penyelidikan asal muasal pandemi Covid-19.
“Menemukan asal virus sangat penting tidak hanya untuk memahami bagaimana pandemi bermula tapi juga bagaimana cara mencegah wabah pada masa mendatang. Penyelidikan ini juga penting sebagai kewajiban bagi keluarga yang kehilangan anggota yang mereka cintai serta jutaan orang yang sudah menderita,” kata Tedros.
“Kami berharap Cina mendukung fase berikutnya dari proses ilmiah ini dengan membagikan semua data yang relevan dalam semangat transparansi,” tambah Tedros.
Tedros juga mengingatkan negara-negara anggota WHO untuk mendukung proses ilmiah dan menahan diri untuk mempolitisasi penyelidikan tersebut. [Mohamad Deny Irawan]