Jakarta, Gontornews — Direktur Program Mata Air Muhammad A Idris mengatakan, para santri dan pelajar telah mengikuti program Intensif Camp selama satu setengah bulan di pesantren.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 yang diakhiri dengan try out yang digelar di beberapa pesantren di 56 kabupaten dan diikuti kurang lebih 3.500 santri dan pelajar.
“Mereka dibekali trik pengerjakan soal agar lulus Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sekaligus memperkuat ilmu agama dan nasionalisme,†kata Idris seperti dilansir dari laman nu, Kamis (26/5).
Lebih lanjut, Idris menjelaskan, program tersebut dilaksanakan di beberapa pesantren di antaranya Pesantren Asyidiqiyah 10 Cianjur, Pesantren Al-Kamal Kunir Blitar, dan Pesantren Al-Hidayat Salaman Magelang.
Menurutnya, pesantren dipilih sebagai base camp dimaksudkan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif.
“Peserta berasal dari Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat kesempatan menjadi santri dan peserta asal madrasah bisa memiliki etos untuk kuliah di PTN dengan jurusan yang kompetitif,” tambahnya.
Dia berharap peserta yang telah mengikuti try out bisa lulus saat mengikuti ujian SBMPTN dan bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Upaya ini menjadi langkah maju dunia pesantren dalam melahirkan generasi unggul dalam berbagai bidang.
“Menciptakan mahasiswa yang berkualitas. Keilmuannya bagus, rasa nasionalisme dan wawasan keagamaannya dapat diandalkan,” terangnya.
Bimbel Mata Air mendampingi pelajar dan santri pintar yang kurang mampu secara ekonomi, agar dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sudah ada 13.000 lebih alumni Bimbel Mata Air yang masuk ke beberapa universitas negeri di Indonesia.
Harapannya, dengan pendidikan, santri dan pelajar bisa mengubah taraf hidup lebih baik dan memutus mata rantai kemiskinan. “Doanya agar para santri lulus SBMPTN dan mendapatkan beasiswa Bidik Misi atau beasiswa lainnya,” kata Idris berharap.
Dilansir dari situs mataair, yayasan yang berkantor di Kramat Raya No 65 Jakarta, ini berkomitmen mengurai kesenjangan hidup masyarakat Indonesia melalui jalur pendidikan. Yayasan ini juga menyediakan beasiswa untuk para santri dengan menggandeng beberapa perusahaan dan media massa. [Ahmad Muhajir/Rus]