Tel Aviv, Gontornews–Israel mempersempit gerakan Palestina dan meningkatkan keamanan setelah dua warga Palestina menembak mati empat orang di Tel Aviv Kamis (9/6) malam.
Para pejabat mengatakan mereka menangguhkan izin masuk untuk 83.000 warga Palestina selama bulan suci Ramadhan. Penangguhan ini akibat dari insiden penembakan yang mengejutkan Israel sehingga ketegangan pun muncul.
Serangan itu terjadi ketika dua warga Palestina berpakaian terbuka berwarna hitam, ia duduk di sebuah teras kafe  sebagai pelanggan di Pasar Sarona di ibukota komersial Israel, kata polisi.
Seorang saksi mengatakan salah satu dari mereka yang bersenjata duduk di kafe dengan senapan dan menembaki warga.
Juru bicara polisi Micky Rosenfeld tidak bisa mengkonfirmasi laporan bahwa penyerang menyamar sebagai ultra-Ortodoks Yahudi, tapi ia mengatakan mereka mengenakan jas hitam.
Lima orang terluka selain itu empat lainnya tewas, akibat penembakan itu menyebar kepanikan, polisi mensterilkan daerah dan dimana warga banyak berlarian mencari perlindungan.
Polisi mengatakan salah satu penyerang telah ditangkap, sementara yang lain terluka oleh tembakan dan menjalani pemeriksaan polisi.
Pasar dan kompleks bar dan restoran ini terletak di seberang jalan dari kementerian pertahanan dan markas pasukan utama Israel. [Fathur/DJ]