Madinah, Gontornews – Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengkonfirmasi ada serangan bom bunuh diri di luar Masjid Nabawi Madinah. Bom itu telah menyebabkan empat petugas keamanan tewas dan lima lainnya terluka.
Kantor Berita Saudi [EPA], sebagaimana dikutip Aljazeera.net, malporkan ledakan terjadi sebelum shalat magrib, saat orang-orang berbuka puasa pada hari ke-29 Ramadhan 1437. Aktivitas jamaah tetap berlangsung normal. Begitu pun kegiatan tarawih dan shalat malam di Masjid Nabai.
Pemboman itu, menurut pihak Kemendagri Saudi, Â merupakan serangan ketiga yang memukul kerajaan, setelah ledakan serupa juga menyerang di kota Jeddah dan Qatif pada Senin 94/7) petang.
“Empat petugas keamanan tewas dan lima lainnya luka-luka sebagai akibat dari penentangan mereka terhadap penyerang bunuh diri yang meledakkan bahan peledak di dekat mereka karena ia dalam perjalanan ke masjid,” tulis twitter Kemendagri Saudi.
Foto-foto banyak diposting di media sosial menunjukkan asap mengepul dari api luar masjid di mana Nabi Muhammad dimakamkan.
Apa yang memotivasi pemboman di Arab Saudi? Belum ada pihak yang menyatakan bertanggungjawab.
Saluran berita yang dikelola negara Arab Saudi, Al-Ekhbariya,  menayangkan video live yang menunjukkan  puluhan ribuan jamaah tetap berdoa di dalam Masjid Nabawi setelah ledakan terdengar.
“Getaran yang sangat kuat. Kedengarannya seperti sebuah bangunan meledak,” ungkap Qari Ziyaad Patel, 36, warga dari Afrika Selatan, yang berada di masjid ketika ledakan terjadi seperti dikutip Kantor Berita Amerika AP. Dia mengatakan, Â awalnya menduga itu suara tembakan meriam perayaan, tapi kemudian ia merasakan tanah bergetar.
Hampir bersamaan dengan bom Madinah, dua ledakan lain menghantam dekat sebuah masjid di kota timur Qatif di pantai Teluk. Saksi mata mengatakan seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di luar sebuah Masjid Syiah.
Mereka melaporkan melihat bagian tubuh tergeletak di tanah di distrik bisnis kota. “Itu bom bunuh diri. Saya bisa melihat tubuh yang hancir berkeping-keping,’’ ungkap seorang penduduk kepada AFP.
Nasima al-Sada, warga lain, mengatakan “satu pembom meledakkan dirinya di dekat masjid”. Saksi ketiga mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa salah satu ledakan menghancurkan sebuah mobil yang diparkir di dekat masjid, diikuti oleh ledakan lain sebelum jam 7 malam waktu setempat.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Senin pagi, dua petugas keamanan terluka sebagai pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dekat konsulat AS di Laut Merah kota pelabuhan Jeddah.
Petugas keamanan mencurigai seorang pria yang berada dekat tempat parkir  RS Dr Suleiman Faqeeh, yang berlokasi di seberang Kantor Misi Diplomatik AS. Ketika petugas berusaha untuk menyelidikinya, “Ia meledakkan dirinya dengan sabuk bunuh diri di dalam parkir rumah sakit,” kata sumber di Kemendagri Saudi.
Serangan bom di tiga Madinah, Qatif dan Jeddah, bukanlah yang pertama. Lima bulan lalu, pada bulan Januari, sedikitnya empat orang tewas dalam serangan bunuh diri di sebuah masjid Syiah di timur wilayah al-Ahsa.
Sementara, pada bulan Oktober tahun lalu, gerombolan ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di sebuah Masjid Syiah di Najran, di mana setidaknya satu orang tewas.
ISIS juga telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan di sebuah masjid di dalam markas pasukan khusus di kota Abha pada bulan Agustus 2015. Lima belas orang tewas dalam serangan itu.[Dedi Junaedi]