Bone, Gontornews — Berbekal awal niat lillahi ta’ala guna menyebarkan syiar Islam meski harus berjuang di desa terpencil di lereng gunung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tampaknya sudah menjadi tekad kuat segenap guru dan pendiri Pondok Modern Darussalam Al-Mustofa Camming ini.
Meski masih memiliki fasilitas dan tenaga pengajar yang terbatas jumlahnya, hal itu tidak mematahkan semangat Kiai muda Muhammad Takdir untuk tetap memberikan biaya pendidikan gratis bagi para santrinya.
“Pada dasarnya semua gratis tidak ada kewajiban membayar Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), maupun uang makan,” terang alumnus Pondok Modern Darussalam Gontor tahun 2004 itu. Tapi, lanjutnya, alhamdulillah ada 5 wali santri yang membantu infaq makan rutin 200-400 ribu rupiah per bulan.
Kepada Gontornews.com, kiai muda yang juga merupakan pendiri dan pimpinan PM Darussalam ini menjelaskan bahwa pondok ini sebenarnya mulai dirintis pada Desember 2018, namun kegiatan belajar mengajar baru mulai beroperasi pada tahun ajaran 2022-2023. Sehingga, usia pondok sudah menjelang lima tahun, namun angkatan perdana Kulliyyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) baru kelas dua KMI.
“Kegiatan di pondok saat ini sedang berjalan normal yakni berupa kegiatan harian dan proses belajar mengajar,” tambah kiai kelahiran Japing-japing, 30 Desember 1983 itu. Sedangkan agenda pondok beberapa waktu ke depan adalah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Muraja’ah ‘Ammah.
Untuk tenaga pengajar yang alumni Gontor hanya saya sendiri, sambungnya, sementara yang lain adalah guru pengabdian dari pondok alumni Gontor. Diantara mereka ada alumni lulusan PM. Al-Ikhlas Taliwang, Nusa Tenggara Barat, PM. Nurul Asafa Takalar, dan PM. Mahyajatul Qurra Lassang.
“Kami sudah mengirim proposal pengabdian guru ke Gontor, namun sampai saat ini kami belum dapat,” ulang Kiai Takdir. Semoga, harapnya, tahun depan ada guru Gontor yang bisa mengabdi di sini.
Putra pertama dari pasangan H Ibrahim dan Hj Hawasiah ini pun lantas menerangkan bahwa visi pendirian pondoknya yaitu sebagai lembaga pendidikan pencetak kader-kader pemimpin umat, menjadi tempat ibadah talab al-ilmi, dan menjadi sumber pengetahuan Islam, bahasa al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan umum dengan tetap berjiwa pesantren.
Semoga ke depannya PM. Darussalam Al-Mustofa Camming Bone ini semakin maju dan berkembang pesat, sehingga syiar Islam yang rahmatan lil’alamin bisa semakin dirasakan masyarakat sekitar. [Edithya Miranti]