Washington, Gontornews — Salah satu perusahaan elektronik raksasa E-commerce Amazon, Selasa (26/7) telah mengumumkan membentuk kemitraan dengan regulator penerbangan Inggris (UK) yang akan memungkinkan untuk menguji dan mengembangkan sistem pengiriman menggunakan pesawat tanpa awak (drone).
Otoritas Penerbangan Sipil setempat telah memberikan izin kepada Amazon untuk melakukan penjelajahan penerbangan pesawat tak berawak yang melampaui garis penglihatan pilot di kedua daerah pedesaan dan pinggiran kota.
Dilansir dari CNN Money, Kamis (28/7), selain memungkinkan drone untuk terbang melampaui visi pilot, regulator Inggris telah memberikan izin Amazon untuk menguji sensor yang akan memungkinkan drone untuk menghindari rintangan. Hal ini juga memungkinkan melakukan penerbangan ujicoba di mana satu orang mengoperasikan beberapa pesawat tanpa awak.
Sebelumnya, Amazon (AMZN, Tech30) pertama kalinya mengeluarkan pelayanan pengiriman barang pada bulan Desember 2013. Namun proyek ini terhambat oleh regulasi di Amerika Serikat dan di tempat lain.
“Inggris membuka jalan untuk teknologi pesawat nirawak yang memberikan manfaat bagi konsumen, industri, dan komunitas,” kata petinggi Amazon Paul Misener.
Program Amazon menggunakan pesawat tanpa awak disebut Prime Air. Layanan ini menggunakan drone otomatis dengan berat kurang dari 55 pound. Pesawat ini mampu terbang di ketinggian hingga 400 kaki. Namun jalur penerbangan pesawat ini masih terlarang di daerah perkotaan yang sibuk.
Tujuan Amazon meluncurkan layanan ini untuk memberikan service kepada pelanggan di Inggris Raya dalam 30 menit dari pesanan. Maksimal berat barang yang bisa dibawanya adalah 55 pound. [Ahmad Muhajir/Rus]